Wanita Ini Pergi ke Luar Angkasa dan Laut Terdalam Bumi
- Daily Mail
VIVA – Mantan astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), Kathy Sullivan berhasil menyelam ke titik terdalam Bumi, yakni Palung Mariana, yang dikenal dengan sebutan Challenger Deep.
Dilansir dari situs Daily Mail, Rabu 10 Juni 2020, ia menjadi orang ke-8 yang berhasil mencapai Palung Mariana. Orang pertama adalah sutradara film James Cameron, Don Walsh dan Jacques Picard.
Baca juga:Â Konsol Sony PlayStation 5 Meluncur Dua Hari Lagi
Kendaraan pertama dan satu-satunya yang bisa mencapai palung adalah LF, dibangun oleh Triton Submarines yang berbasis di Florida. Ciri pada kedalaman tersebut ditandai dengan tekanan yang besar, kegelapan ekstrem dan suhu yang hampir membeku. Hanya mikroorganisme tertentu yang mampu bertahan di sana.
Sullivan juga pernah pergi ke luar angkasa pada 1984, membuatnya menjadi wanita Amerika Serikat pertama yang keluar dari orbit Bumi. Setelah keluar dari tempat terdalam di Bumi, ia segera membandingkannya dengan Stasiun Luar Angkasa (ISS).
"Sebagai seorang ahli kelautan dan astronaut, ini adalah hari yang luar biasa, sekali dalam seumur hidup saya. Saya membandingkannya dengan catatan teman-teman saya di ISS," katanya.
ISS berada di orbit rendah Bumi, pada ketinggian 254 mil. Sedangkan, LF beroperasi pada kedalaman hampir tujuh mil di bawah permukaan laut. ISS beroperasi di lingkungan tanpa tekanan di ruang hampa udara, sedangkan LF memiliki tekanan yang setara dengan 2.200 ton.
Penyelaman selesai dilakukan pada hari Minggu lalu, dan tim penyelam akan kembali ke pelabuhan di Pulau Guam pada 15 Juni mendatang. LF muncul di bagian selatan Palung Mariana, setelah menyelam di Challenger Deep.
LF merupakan kendaraan khusus zona laut dalam yang didanai swasta. Kendaraan ini mampu pergi ke kedalaman laut berbentuk V, sekitar 20.000 hingga 36.000 kaki. Palung Mariana jadi destinasi eksklusif, karena lebih banyak orang yang tertarik pergi ke bulan dibanding dasar lautan.
Perang Bintang AS dan China
Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.
