Cara Mencegah Kiamat ala LIPI

Kupu kupu
Sumber :
  • vstory

VIVA – Baru-baru ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan akan adanya kiamat bagi serangga. Ilmuwan di dunia telah memperingatkan untuk segera mengambil tindakan, menghindari kematian populasi hewan tersebut.

Digelar Mewah, Pesta Ulang Tahun Ashanty ke-40 Ternyata Impian Sejak Lama

Dilansir dari situs News Hub, Selasa, 9 Juni 2020, sebuah studi pada tahun lalu menemukan adanya kemerosotan jumlah serangga. Salah satu penulis penelitian memperingatkan, hewan berukuran kecil itu mungkin punah dalam kurun waktu satu tahun.

Baca juga: Bisa Dipesan Besok, Ini Harga Resmi Redmi Note 9 Series

Amanda Manopo Ketakutan Usai Kawah Wurung Lokasi Syuting Filmnya Kebakaran

Jika itu terjadi, maka kawanan itu tidak memiliki harapan untuk selamat. Jurnal Nature Ecology and Evolution yang dikerjakan ilmuwan Australia, memiliki peta jalan yang bisa digunakan untuk menghindari hari kiamat serangga.

"Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan populasi mereka, tetapi ada bukti penurunan. Studi ini memiliki tujuan menghilangkan masalah, dan bergerak menuju solusi baru sambil menjalankan penelitian lebih lanjut," ujar peneliti Chrissie Painting.

Kepompong Budidaya UMKM di Sumatera Utara Tembus Pasar Amerika Serikat

Ilustrasi serangga.

Ilmuwan yakin, serangga memiliki berbagai macam rasa stres karena manusia, termasuk hilangnya habitat dan fragmentasi, populasi, spesies invasif, perubahan iklim, dan panen yang berlebihan.

Solusinya bisa dengan mengurangi polusi cahaya, air dan kebisingan, tidak lagi menggunakan pestisida, meningkatkan program restorasi konservasi, serta melakukan edukasi kepada semua orang.

Lainnya adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi pertanian intensif dan mendorong inovasi serta adopsi teknologi yang ramah serangga.

Upaya ilmuwan Indonesia sendiri adalah dengan melakukan pendataan dan digitalisasi spesimen kupu-kupu. LIPI juga meminta bantuan masyarakat yang menemukan spesies baru.

“Masyarakat dapat mengirimkan koleksi dalam bentuk foto spesies, dengan melengkapi data tempat dan waktu ditemukan. Koleksi tersebut dapat menjadi data observasi, salah satunya dalam InaBIF,” ujar Djunijanti Peggie, peneliti bidang Entomologi Pusat Penelitian Biologi LIPI. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya