Tarif Gojek Enggak Naik, tapi Ada Biaya Tambahan
- U-Report
VIVA – Sebuah pesan berisi adanya penambahan biaya yang dikenakan pada penumpang GoRide, beredar di dunia maya. Tambahan biaya sebesar Rp1.000 itu mulai berlaku hari ini, Senin 8 Juni 2020, saat layanan ojek tersebut beroperasi kembali pada PSBB transisi DKI Jakarta.
Saat ditanyakan mengenai kebenaran hal tersebut, Senior Manager Corporate Affairs Gojek, Teuku Parvinanda Handriawan menyatakan tidak ada kenaikan tarif pada layanan GoRide. Dia menjelaskan, besaran tarif sudah sesuai dengan peraturan yang ada.
Baca juga:Â Gojek Kembali Dapat Suntikan Dana Asing
"Tidak ada kenaikan tarif pada layanan GoRide. Besarannya sesuai dengan tarif batas atas dan tarif batas bawah yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pehubungan," ujarnya kepada VIVA.
Namun, ia kemudian menjelaskan bahwa memang ada Biaya Jasa Penggunaan Aplikasi sebesar Rp1.000 per perjalanan pada layanan GoRide. Kebijakan yang sama juga diterapkan pada GoCar, sejak tahun lalu. Pengenaan biaya ini dilakukan, untuk meningkatkan kedua layanan kepada pengguna aplikasi.
"Sebagaimana yang telah diberlakukan kepada layanan GoCar sejak tahun lalu, pada layanan GoRide kami menerapkan Biaya Jasa Penggunaan Aplikasi sebesar Rp1.000 per perjalanan. Ini dilakukan untuk peningkatan layanan kepada pengguna aplikasi; terutama pada pengembangan layanan melalui inovasi dan teknologi," tuturnya.
Pesan berantai tersebut berbentuk tangkapan layar, yang berisi informasi biaya jasa aplikasi ke pelanggan. Dituliskan, jika biaya Rp1.000 ini dibebankan ke pelanggan.
Dijelaskan, jika penambahan biaya jasa ini akan dimanfaatkan Gojek untuk melakukan pembaruan teknologi pada aplikasi ke depannya. Dalam foto juga terlihat informasi, jika penambahan biaya ini tidak akan mempengaruhi pendapatan para mitra Gojek ke depannya.