Aman Kerja Saat Pandemi, Kenali Musuhmu Tapi Jangan Sayangi

Mural Lawan Virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyampaikan beberapa tips aman kembali bekerja saat pandemi Corona. Biosafety Officer Laboratorium Biosafety Level-3 LIPI, Ratih Asmana Ningrum, menganjurkan untuk mengenali musuhmu tapi jangan sayangi.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

"Upaya ini dilakukan hanya menurunkan risiko bukan menghilangkan, karena risiko akan selalu ada. Anggap diri sendiri dan orang lain berpotensi menyebarkan Virus Corona," kata dia, seperti dikutip dari situs resmi LIPI, Minggu, 7 Juni 2020.

Baca: Ozon Efektif Basmi COVID-19 dari Disinfektan

Kisah Rizky Ridho Jualan Ayam saat Liga Dihentikan Akibat Pandemi: Uang Sisa Rp400 Ribu

Menurut Ratih, bekerja kembali bagi pegawai pada saat pandemi merupakan hal yang dilematis. Beraktivitas kembali demi melaksanakan tugas tetapi harus berhadapan dengan segala kemungkinan dengan adanya pandemi Corona yang kasat mata.

Untuk itu harus ada upaya yang dilakukan ketika pegawai harus melakukan aktivitasnya di kantor dengan melakukan protokol kesehatan yang dianjurkan para ahli guna memutus mata rantai penularan wabah COVID-19. Ia juga menjelaskan penularan bisa terjadi melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Camilannya Diborong Wapres Gibran, Nasabah PNM Mekar Ini Bangkit Usai Dihantam Pandemi

“Lingkungan yang harus sangat kita waspadai adalah fasilitas umum yang tidak kita ketahui terdapat Virus Corona atau tidak. Dengan itu kita harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan baik dan benar. Nah, APD paling penting dapat kita pergunakan adalah yang sesuai dengan lingkungan dimana kita bekerja,” jelasnya.

Baca juga: Orang Terkaya Dunia Lagi Stres

Ratih menuturkan, APD berbeda-beda dan tergantung risiko lingkungan kerja. Lingkungan kerja risiko tinggi di antaranya kamar bedah dan ruang rawat pasien. Kemudian lingkungan dengan risiko sedang, yakni laboratorium uji, dan yang terakhir lingkungan dengan risiko rendah, seperti perkantoran.

"APD untuk lingkungan dengan risiko rendah, misalnya perkantoran, dapat memakai APD Umum, yakni masker dan kacamata atau google atau memakai face shield. Yang penting kita dapat melindungi mata, hidung, dan mulut dari droplet dan tempelan Virus Corona," ungkap Ratih.

Pada kesempatan terpisah, orang terkaya dunia lagi stres. Pendiri Microsoft, Bill Gates, mengaku frustasi dan geram dengan komunitas anti vaksin Virus Corona. Ia khawatir dengan semakin banyaknya jumlah kesalahan informasi tentang COVID-19 yang tersebar di luar sana.

Dikutip dari situs Metro, bicara pada sebuah program, Gates mengaku frustasi dengan mereka yang menentang vaksin. Semakin rumit saat alat-alat digital bertambah dari waktu ke waktu dan hoax itu semakin menggila.

"Jika kita sudah memiliki vaksin, kita bisa memberi kekebalan pada 80 persen populasi. Namun jika menurut mereka vaksin adalah sesuatu yang buruk dan tidak ada yang mau vaksin, penyakit akan terus membunuh kita," ujarnya. Gates juga jadi salah satu korban teori konspirasi saat dirinya vokal bicara mengenai Virus Corona dan pengembangan vaksin tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya