Bos Apple Bicara soal Kematian George Floyd

CEO Apple, Tim Cook.
Sumber :
  • Twitter/@tim_cook

VIVA – Chief Executive Officer Apple, Tim Cook merilis surat terbuka yang membahas rasisme di Amerika Serikat, serta kematian George Floyd. Menurutnya, perusahaan itu harus bisa berbuat lebih banyak untuk mengatasi ketidaksetaraan.

Grace Tahir Prediksi Dua Orang yang Bisa Kalahkan Kekayaan Steve Jobs hingga Elon Musk

"Untuk berdiri bersama, kita harus saling membela satu sama lain dan mengenali rasa takut, sakit hati dan kemarahan yang diprovokasi oleh kematian tidak masuk akal atas George Floyd dan sejarah panjang soal rasisme," tulis Cook, dikutip dari laman Variety, Sabtu, 6 Juni 2020.

Baca juga: Kamera CCTV Semakin Canggih dan Murah

Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia

Menurut Cook, perusahaannya memiliki misi untuk melanjutkan membuat teknologi yang memberdayakan orang mengubah dunia agar lebih baik. Selain itu, Apple juga berusaha membangun perusahaan yang inklusif untuk semua orang.

Dia menegaskan, jika semua orang harus berbuat lebih banyak. Menurutnya, Apple berkomitmen untuk terus membawa sumber daya dan teknologi penting ke sistem sekolah yang kurang terlayani.

DPR Dukung Pemerintah Larang Penjualan iPhone 16 di Indonesia

Apple juga menjanjikan akan melawan ketidakadilan lingkungan, yang secara tidak proporsional merugikan komunitas kulit hitam dan kulit berwarna.

"Mencari ke dalam dan mendorong progres untuk inklusi dan keragaman, jadi setiap ide besar bisa didengar," ungkapnya.

Cook menambahkan, untuk membuat perubahan, semua orang harus menguji kembali pandangan yang ada. Termasuk, tindakan sendiri yang pernah sakit namun sering terabaikan.

"Masalah martabat manusia tidak akan bertahan berdiri di antaranya. Untuk komunitas kulit hitam, kami melihat kaliam. Anda penting, dan hidup Anda penting," kata Cook.

Surat terbuka Cook ini hadir, tak lama setelah protes pecah di beberapa wilayah di Amerika Serikat. Protes itu bentuk tanggapan atas kematian pria kulit hitam, Floyd yang meninggal 25 Mei karena aksi brutal polisi berkulit putih saat melakukan penahanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya