Big Data Penopang Industri Telekomunikasi di Indonesia
- www.pixabay.com/xresch
VIVA – Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom dinilai moncer lantaran tingginya pendapatan mereka. Laba bersih perusahaan pelat merah berkode emiten TLKM itu mencapai Rp18,66 triliun pada tahun lalu. Pencapaian ini ditopang oleh pendapatan Digital Business Seluler (23,1 persen) dan IndiHome (28,1 persen).
Lalu, pada segmen mobile, Telkom, melalui entitas anak usahanya Telkomsel, masih mengukuhkan diri sebagai operator telekomunikasi dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia, yakni 171,1 juta pelanggan, serta pengguna mobile data tercatat sebanyak 110,3 juta pelanggan.
Seperti diketahui, internet menjadi kebutuhan penting untuk menopang berbagai aktivitas masyarakat. Mulai dari belajar hingga pekerjaan. Terlebih ketika masa pandemi Corona seperti sekarang.
Dosen Sekolah Teknik Elektro Informatika ITB, Dimitri Mahayana mengatakan, kinerja Telkom terus bertambah kuat karena selaras dengan karakter bisnis teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) yang simultan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di layanan tersebut.
Ia mengingatkan bahwa ada tiga elemen utama penopang bisnis, baik eksisting maupun masa depan. "Ketiganya adalah broadband, cloud, dan big data. Posisi fundamental ini perlu dipertajam," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Jumat, 5 Juni 2020.
Ekonom Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jawa Barat, Acuviarta Kartabi menambahkan, berdasarkan rekapitulasi data terakhir ekonomi makro miliknya, pertumbuhan ekonomi makro Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen, namun pertumbuhan lapangan usaha TIK tumbuh 9,81 persen atau hampir double digits.
"Moncernya kinerja Telkom beberapa tahun terakhir karena tidak terlepas dari perkembangan bisnis digital, big data, dan TIK yang mereka kembangkan. Menurut saya ini sudah on the right track," tegas Kartabi.
Menurut dia, kemampuan Telkom meningkatkan pertumbuhan laba, pada satu sisi, juga diikuti kinerja yang semakin baik dalam menekan biaya operasional.
Pada prinsipnya, ungkap Kartabi, secara korporasi potensi ekonomi di bisnis telekomunikasi mampu dikelola dan dimanfaatkan optimal oleh Telkom sehingga jadi pendorong utama pendapatan dan laba perusahaan.
"Itu poin penting yang menjadi value utama bisnis Telkom. Saya juga menilai, dalam banyak hal, kondisi kinerja Telkom merefleksikan kondisi industri telekomunikasi secara nasional," ungkapnya.