Platform Digital Jadi Budaya Baru Ketika New Normal
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Platform digital menjadi pilihan di saat new normal. Seperti diketahui, new normal akibat Pandemi Corona COVID-19 mengubah pengalaman pengguna dalam menonton film, khusus streaming video. Salah satu alternatifnya melalui layar kecil di perangkat smartphone yang menggunakan layanan platform digital.
Sutradara Film Riri Riza mengatakan menonton konten film lewat medium digital sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir. Platform digital jelas menjadi budaya baru.
Platform digital hadir untuk menyediakan orang yang tertekan dengan waktu, membutuhkan tontonan saat waktu kosong dalam perjalanan atau menunggu sesuatu. Selain itu juga menghadirkan kebiasaan baru misalnya menonton sambil naik MRT atau hanya menyaksikan beberapa adegan lalu mengklik pause yang bisa dilanjutkan nanti.
"Sekarang biasa naik MRT. Teman-teman di sebelah kanan kiri kita bisa menonton melalui layar smartphone. Enaknya nonton ini kita tetap private, kita tetap menggunakan earphone bisa pause. Jadi platform digital sudah jadi alternatif buat kita di new normal," kata Riri, lewat konferensi pers virtual Oppo Find X2 Ultimate Talks, Kamis, 4 Juni 2020.
Ia juga menuturkan, untuk sebagian penonton yang terbiasa menyaksikan film di bioskop akan mudah menerima pengalaman baru dengan menonton lewat smartphone. Sebab, berdasarkan riset, mayoritas penonton film berusia 13 hingga 27 tahun yaitu generasi milenial yang bisa beradaptasi dengan teknologi digital.
Namun, Riri mengatakan adapula segmen penonton lain yang sedikit kesulitan berganti ke menonton dalam layar kecil. Generasi berusia lebih tua dari mayoritas penonton yang menonton karena pengalaman mengantri tiket, membeli popcorn dan berinteraksi dengan orang lain saat menonton.
Mayoritas penonton tersebut juga merupakan penonton bioskop, yang menurut Riri, tetap jadi tujuan utama. Menurutnya film terkait pengalaman menonton, mengalami cerita dan kekuatan untuk masuk dalam cerita.
Seluruh pengalaman itu bisa dirasakan jika penonton ada di ruangan gelap dan menonton bersama-sama secara kolektif. "Bioskop tetap jadi tujuan utama, karena terutama yang belajar film seperti saya, tradisi nonton dan mengalami film melalui layar yang lebar," ungkapnya.