Sekolah 'Haram' Pakai Aplikasi Zoom
- dw
Sekolah ‘haram’ menggunakan Aplikasi Zoom untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM). Salah satunya karena menjadi lahan subur hacker atau peretas untuk menyabot proses belajar online.
Kondisi gawat darurat kesehatan publik terkait pandemi Covid-19, ibarat hentakan keras yang membangunkan orang-orang yang selama ini menolak tegas masyarakat digital. Membangunkan orang, bahwa sektor-sektor seperti pendidikan dan pelayanan dasar memerlukan hal itu sejak lama.
“Seluruh sektor, yang sejak 20 tahun membahas bagaimana megerjakan lebih banyak hal secara online, tiba-tiba mengerjakannya dalam waktu hanya seminggu“, papar Helen Margetts, Profesor Society and the Internet di Oxford Internet Institute.
Akan tetapi, semakin banyak kita melakukan aktivitas online, berarti makin banyak data yang kita ciptakan. Makin banyak data, makin tinggi risiko. Tapi juga potensi keuntungan.
“Data sangat penting, dan itu berlaku lewat semua data yang berbeda. Data pengujian, pelacakan kontak, data yang memungkinkan kita mengakses intervensi politik serta konsekuensi dari intervensi politik yang dibuat dengan cara secepat kilat“, ujar Margetts yang juga direktur Public Policy Programme di Alan Turing Institute.
Digitalisasi dan risikonya
Digitalisasi yang dipaksa akibat pandemi, juga membuka borok tidak efisiennya edukasi digital di Jerman. Sektor pendidikan di Jerman selama ini mandek dalam sistem analog.