Ganja Bisa Tangkal Virus Corona Masuk ke Dalam Tubuh Manusia

Daun ganja.
Sumber :
  • MDLinx

VIVA – Ganja bisa menangkal Virus Corona COVID-19 masuk ke dalam tubuh. Ilmuwan dari Universitas Lethbridge, Kanada mengklaim telah membuat terobosan dalam mencari pengobatan untuk membasmi COVID-19 menggunakan tanaman ganja. Mereka juga mengklaim strain ini bisa menghambat jalur ACE2, pintu masuk Virus Corona ke dalam tubuh manusia.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Informasi saja, Virus Corona membutuhkan 'reseptor' untuk memasuki sel inang pada manusia. Reseptor itu dikenal sebagai angiotensin-converting enzyme II atau ACE2, yang ditemukan di jaringan paru-paru, di lendir mulut dan hidung, di ginjal, testis, dan saluran pencernaan.

"Kami awalnya benar-benar terpana. Kemudian bahagia karena mengetahui informasi ini. Ganja bisa mengurangi titik masuk ke COVID-19 hingga 70 persen," ujar ilmuwan Olga Kovalchuk, dikutip dari situs Mirror, Selasa, 26 Mei 2020.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Ia juga mengatakan orang-orang bisa memiliki banyak kesempatan untuk melawan Virus Corona karena tidak banyak obat yang bisa mengurangi infeksi akibat wabah tersebut hingga 80 persen.

Meski begitu, Olga dan peneliti lainnya mengaku masih perlu banyak melakukan penelitian supaya mereka bisa mengembangkan ganja dalam bentuk obat kumur dan tenggorokan untuk menekan potensi masuknya Virus Corona lewat mulut.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

"Meskipun ekstrak kami yang paling efektif tapi kami masih butuh validasi lebih lanjut dalam skala besar. Penelitian kami sangat penting untuk analisis masa depan bagaimana efek ganja terhadap COVID-19," ungkap Olga.

Beberapa ilmuwan di komunitas sains mengatakan bahwa ganja medis dapat mengobati berbagai kondisi kesehatan, seperti mual dan demensia. Tapi perlu dicatat bahwa ganja medis tidak sama dengan apa yang Anda sebut dengan ganja rekreasional.

Ganja medis yang merupakan 'varietas ganja kebun atau ganja umum' atau juga ganja jalanan, dikenal karena kandungan Tetrahydrocannabinol (THC) di dalamnya. Kandungan inilah yang merupakan agen psikoaktif utama di dalam obat tersebut.

Penelitian yang dilakukan Olga Kovalchuck dan rekannya yang bermarkas di Alberta, Kanada itu berfokus pada jenis tanaman, Cannabis sativa. Tanaman ini disebut memiliki kandungan cannabinoid anti-inflamasi yang tinggi, yang dikenal sebagai kanabidiol (CBD).

Ini adalah komponen kimia utama lain yang dapat ditemukan dalam ganja, selain THC. Mereka telah mengembangkan lebih dari 800 varian Cannabis sativa baru, dengan kadar CBD yang tinggi. Mereka juga mengindentifikasi 13 ekstrak yang menurut mereka mampu memodifikasi tingkat ACE2 pada pintu masuk Virus Corona ke dalam tubuh manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya