COVID-19 Daya Tularnya 20 Kali Lebih Kuat dari Virus SARS

Menristek Bambang PS Brodjonegoro.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

VIVA – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro menyebut Virus Corona COVID-19 memiliki daya tular yang lebih kuat dibanding Virus SARS. Hal ini diungkapkannya dalam acara peluncuran produk riset, teknologi, dan inovasi untuk percepatan penanganan COVID-19 lewat streaming di akun YouTube KemenRistek/Brin.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"COVID-19 memiliki daya tular 20 kali lebih kuat dibanding SARS," kata Menristek Bambang, Rabu, 20 Mei 2020. Oleh karena itu, konsorsium COVID-19 yang telah dibentuk sejak Maret lalu terus bekerja keras terutama dalam pencarian, upaya pencegahan, pengobatan, dan terapi yang efektif.

Bambang Brodjonegoro juga mengaku sudah mengembangkan alat uji cepat dengan rapid test buatan peneliti dalam negeri yang terus dikembangkan dari segi akurasi, uji yang lebih mudah, serta komponen reagen yang sesuai dan mudah didapat.

Mau Bisnis Furniture? Ini 9 Langkah Mudah Memulai Bagi Pemula agar Sukses di Pasar 2024

"Kami juga mengembangkan PCR diagnostic test dengan gen virus yang tersebar di Indonesia serta pengupayaan pembuatan mesin PCR dan reagen produksi dalam negeri untuk kemandirian skrining COVID-19," ungkapnya.

Ia juga ingin agar sertifikasi produk inovasi peneliti konsorsium dapat digunakan untuk jangka panjang, sehingga dapat mendorong kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri.

Punya 8 Juta Kader, GP Ansor Tegaskan Siap Jadi Hub Logistik dan Rantai Pasok Bisnis Nasional

Dalam acara tersebut diketahui ada 55 produk yang diluncurkan untuk penanganan COVID-19. Yang mana sebanyak 55 produk tersebut merupakan buatan dari putra/putri terbaik bangsa Indonesia.

Dari 55 produk tersebut ada 9 produk yang sudah dilihat secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, antara lain PCR Test Kit COVID-19, RAPID DIAGNOSTIC TESR IgG/IgM COVID-19, Emergency Ventilator, Imunomodulator Herbal Asli Indonesia, Plasma Convalesence, Mobile Lab BSL-2, hingga Sistem AI untuk Deteksi COVID-19.

Ilustrasi komoditas pangan

Peneliti Ungkap Tantangan dan Peluang Besar Transformasi Sistem Pangan Berkelanjutan di Indonesia

Sejumlah temuan penting tentang bagaimana Indonesia dapat membangun sistem pangan yang lebih inklusif, bergizi, dan regeneratif dijabarkan.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024