Pandemi COVID-19 Bikin Warga RI Makin Doyan Belanja Online
- U-Report
VIVA – Perkembangan teknologi digital mendukung beragam aktivitas harian masyarakat, termasuk saat hendak berbelanja. Kini, membeli berbagai kebutuhan harian hingga kendaraan bermotor, bisa dilakukan melalui lapak online.
Tentu saja, kebiasaan baru ini bermaanfaat saat terjadi kondisi darurat seperti saat ini. Ya, himbauan untuk tetap di rumah selama masa pandemi Covid-19, merubah cara masyarakat untuk berbelanja dibandingkan sebelum pandemi tersebut melanda.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, sejumlah data memperlihatkan adanya perubahan jenis barang yang dibeli masyarakat di e-commerce setelah terjadi pandemi Covid-19. Peningkatan itu, terjadi untuk pembelian groceries dan kebutuhan rumah tangga.
Sebelum pandemi virus Corona tipe baru, kata dia, untuk jenis groceries, kuartal pertama 2019 hanya merepresentasikan 5 persen dari pembelanjaan melalui lapak online. Namun, di kuartal pertama 2020 mengalami peningkatan, dan sudah menjadi 20 persen.
Baca juga: Bumi Kembali Didekati Asteroid Usai Sahur dan Salat Subuh Nanti
"Elektronik yang mendominasi tadinya kebanyakan dari sisi GMV itu ponsel, bisa 65% kuartal pertama 2019. Tahun 2020 itu turun, karena orang jarang beli ponsel." ujar Rudiantara, dalam diskusi Navigating Uncertainties: Recession Resilient, Rebound Strategies, dikutip VIVA, Sabtu 16 Mei 2020.
Pria yan menjabat pada periode 2014-2019 itu mengatakan, di awal tahun ini pembelian barang elektronik bergeser menjadi kebutuhan rumah tangga, misalnya mixer dan juicer. Perubahan di periode yang sama, terjadi untuk produk fashion. Tahun 2019 sebanyak 19 persen dan kini hanya 16 persen, serta produk kecantikan yang awal tahun hanya 7 persen.
Rudiantara juga menyebut, cara membayar produk pun berubah. Jika sebelumnya transaksi dilakukan melalui ATM kini banyak yang menggunakan dompet digital (e-Wallet). Pembayaran dengan cara cash on delivery (COD) juga meningkat 7 persen dibandingkan tahun lalu.
"Orang juga lihat dulu barangnya kalau misalkan datang barangnya baru bayar," ungkapnya.
Dia mengatakan, COVID-19 juga membuat perubahan dari penggunaan internet. Dari yang biasanya besar untuk daerah perkantoran, kini beralih untuk penggunaan di area perumahan. Fenomena ini, kata Rudiantara, nampaknya akan terus hingga normal pasca pandemi hadir.
Perubahan ini menurutnya harus dimanfaatkan oleh anggota APJII yang sebagian besar melayani untuk b2b. Dia mencontohkan kerja di rumah bisa jadi sebuah normal yang baru dan orang-orang tidak lagi membutuhkan tempat tinggal di pusat kota, perubahan itu yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para pelaku industri.
"Harus berpikir bagaimana juga teman-teman APJII memikirkan infrastruktur, tapi bukan infrastruktur di bisnis SCBD misalkan, tapi kepada residence agak di luar kota," kata Rudiantara.