Jangan Lupa Saksikan Asteroid Apollo Dekati Bumi Usai Salat Isya
- www.pixabay.com/Buddy_Nath
VIVA – Jangan Lupa untuk menyaksikan Asteroid Apollo mendekati Bumi usai Salat Isya malam nanti. Adalah Asteroid 2012 UV136 berukuran 150 meter akan melewati Bumi pada Jumat malam ini, 15 Mei 2020 pukul 19.56 WIB. Batu luar angkasa itu terlacak oleh sistem milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Mengutip situs IB Times, Asteroid 2012 UV136 akan melesat pada jarak sekitar 0,02173 unit astronomi atau dua juta mil dari Bumi. Adapun saat ada di Tata Surya, kecepatannya mencapai 8.000 mil per jam. Kalau malam nanti akan ada asteroid yang mepet-mepet Bumi, lain halnya dengan Planet Mars.
Baca: Fenomena alam di Planet Mars
Mars bertahun-tahun lalu dianggap sebagai planet yang sudah mati. Tempat itu hanya dikenal sebagai tempat yang berdebu, kering, tandus, dan tidak ada yang bergerak selain angin yang menderu. Namun, baru-baru ini ada bukti yang muncul bahwa Mars masih aktif secara vulkanik dan geologis.
Meteorit yang ada di perut Mars baru saja memberi reaksi kimia, yang berkaitan dengan magma di sana. Menurut para ilmuwan, meteorit Tissint yang ada di Mars itu juga pernah jatuh ke Bumi pada 2011.
Di dalam meteorit yang jatuh ke Bumi itu terdapat kristal olivin, yang hanya bisa terbentuk jika terdapat perubahan suhu akibatmagma. Kristal terbentuk sekitar 574-582 juta tahun yang lalu, menunjukkan bahwa planet merah ini sudah aktif secara vulkanis dalam tempo yang cukup lama.
"Sebelumnya, tidak ada bukti apakah Mars merupakan planet yang aktif secara vulkanis. Ini adalah studi pertama, yang membuktikan adanya aktivitas di Mars dari sudut pandang kimia pada sampel Mars," jelas ahli geologi, Nicola Mari, seperti dikutip dari situs Metro.
Kristal olivin terbentuk dari magma yang dingin, dan umum ditemukan di Bumi. Bahkan, batuan tersebut mendominasi lapisan Bumi. Sedangkan di permukaannya, olivin ditemukan di batuan beku.
Ilmuwan mengatakan, olivin cukup umum ditemukan di Mars. Keberadaannya di permukaan Mars dianggap sebagai bukti kekeringan, karena mineral dengan cepat turun saat berada di air.