Ilmuwan China Menyesal 'Kambinghitamkan' Trenggiling Penyebab COVID-19

Serah Terima Satwa Dilindungi, Trenggiling (Manis Javanica)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Ilmuwan China menyesal sudah 'mengkambinghitamkan' hewan trenggiling sebagai penyebab COVID-19. Menurut mereka trenggiling tidak bisa disalahkan sebagai penyebar Virus Corona ke manusia, karena penyebar sebenarnya adalah kelelawar.

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Para ilmuwan juga menyimpulkan hewan bersisik itu memang inang untuk berbagai Virus Corona, namun bukan sumber utama COVID-19. Dikutip dari situs Daily Mail, Jumat, 15 Mei 2020, pandemi yang saat ini menyapu hampir seluruh dunia diyakini dibawa oleh kelelawar. Tetapi untuk penyebarannya ke manusia melalui perantara hewan lain.

Baca: Virus Corona di trenggiling

China: Kegagalan Gencatan Senjata di Gaza Akar Penyebab Kekacauan di Timur Tengah

Menurut ilmuwan Ping Liu, bisa mengindentifikasi perantaranya akan menjadi kunci untuk mengendalikan Virus Corona dan mencegah datangnya jenis virus baru di masa depan.

Peneliti yang dalam studinya menyusun genom Virus Corona itu berhasil mengidentifikasi ke dalam dua kelompok trenggiling Melayu yang sakit. Liu mengonfirmasi, secara genetik, trenggiling berkaitan dengan SARS-CoV-2 atau COVID-19. Namun ia juga menemukan virus tidak langsung muncul dari mereka, seperti dugaan sebelumnya.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Lalu, jika inangnya bukan berasal dari trenggiling maka virus bisa berasal dari hewan lain. Oleh karena itu, COVID-19 kemungkinan disebarkan dari hewan lain kemudian ke trenggiling dan ke manusia.

"Melakukan perlindungan dan kontak yang terbatas terhadap satwa liar akan menjadi salah satu solusi untuk meminimalkan risiko penyebaran pandemi COVID-19," ungkap Ping Liu. Sebelumnya, pada akhir Maret lalu, ilmuwan China berhasil mengidentifikasi jenis Virus Corona COVID-19 baru pada tubuh trenggiling.

Hewan ini disita selama operasi anti penyelundupan oleh aparat Direktur Jenderal Bea dan Cukai Biro Guangxi, China bagian selatan. Mereka mengatakan kehadiran COVID-19 ini berhubungan dengan SARS-COV-2.

Artinya, Malayan Pangolin atau spesies trenggiling bersisik harus dicurigai sebagai kemungkinan pembawa pandemi Corona yang sedang mewabah saat ini. Virus Corona COVID-19 pertama kali muncul pada akhir Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Meski para ilmuwan belum mengetahui bagaimana COVID-19 pertama kali menginfeksi manusia tetapi ada bukti bahwa Corona berasal dari kelelawar, lalu menyebar ke hewan lain termasuk trenggiling, di pasar basah di Wuhan.

VIVA Militer: Jet tempur F-35 Lightning II militer Korea Selatan (Korsel)

Korsel Kirim Jet Tempur saat 11 Pesawat Militer China dan Rusia Masuki Zona Pertahanan Udaranya

Sebanyak 11 pesawat militer China dan Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan, pada Jumat, 29 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024