Teknologi Punya Andil Ketika Ada Krisis

Menkominfo Johnny G Plate.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut semua elemen masyarakat harus berperan sebagai humas atau public relations. Menurutnya, humas bukan hanya sekadar profesi tetapi mampu membuat sebuah citra, apakah menjadi positif maupun negatif di mata dunia.

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

Ia juga mengingatkan untuk terus memberikan informasi yang objektif dan membawa spirit positif. Apalagi saat ini Indonesia masih dikekang oleh wabah Virus Corona COVID-19 yang mengubah pola hidup manusia.

“Masyarakat harus diajak untuk memanfaatkan kesempatan di masa pandemi Corona. Yaitu, mendorong mereka untuk masuk pada era baru yaitu era digital. Era serba cepat yang mengharuskan kita melakukan sesuatu dengan baik," kata Johnny, melalui konferensi virtual, Kamis, 14 Mei 2020.

Teknologi Ini bikin 'Umur' Kulit Panjang

Pada kesempatan yang sama, Ketua Perhumas Agung Laksamana menyebut wabah COVID-19 tidak bisa dikontrol, namun humas harus fokus pada apa yang bisa dikontrol, yaitu melihat kesempatan dan peluang. Salah satunya menyadari jika teknologi juga punya andil saat krisis melanda dunia.

Ia lalu mencontohkan krisis global 2018 yang justru menghadirkan sejumlah perusahaan besar, seperti WhatsApp, AirBnB, Dropbox, dan Square. Sama halnya dengan situasi saat ini di mana pemanfaatan digital menjadi kunci yang memaksa masyarakat beralih untuk berada di dunia maya selama COVID-19.

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Menurut Agung, sebuah survei menunjukkan terdapat peningkatan penggunaan web browser sebesar 70 persen dan media sosial sebanyak 69 persen sejak pandemi COVID-19.

Ada riset lain yang melaporkan bahwa 77 persen konsumen mengharapkan merek atau brand serta organisasi memberikan atensi lebih dari sekadar konten selama pandemi.

"Audiens kita lebih aktif dari sebelumnya. Inilah peluang. Kita juga perlu catat bahwa ada 350 juta pengguna smartphone di Indonesia. Padahal total jumlah penduduk Indonesia hanya 265 juta jiwa. Artinya, lebih banyak masyarakat akses lewat digital," jelas dia.

Oleh karena itu, Agung mengingatkan humas harus berubah dan beradaptasi serta perlu menyadari beberapa hal atas apa yang terjadi di dunia. Misalnya, melihat garis pemisah dunia nyata dan virtual yang semakin kabur saat wabah Corona saat ini.

Ilustrasi disabilitas

BVT Dorong Inklusi Lewat Komitmen Mempekerjakan Penyandang Disabilitas

Hingga saat ini, hanya sedikit perusahaan di Indonesia yang membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024