Teknologi Punya Andil Ketika Ada Krisis

Menkominfo Johnny G Plate.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut semua elemen masyarakat harus berperan sebagai humas atau public relations. Menurutnya, humas bukan hanya sekadar profesi tetapi mampu membuat sebuah citra, apakah menjadi positif maupun negatif di mata dunia.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Ia juga mengingatkan untuk terus memberikan informasi yang objektif dan membawa spirit positif. Apalagi saat ini Indonesia masih dikekang oleh wabah Virus Corona COVID-19 yang mengubah pola hidup manusia.

“Masyarakat harus diajak untuk memanfaatkan kesempatan di masa pandemi Corona. Yaitu, mendorong mereka untuk masuk pada era baru yaitu era digital. Era serba cepat yang mengharuskan kita melakukan sesuatu dengan baik," kata Johnny, melalui konferensi virtual, Kamis, 14 Mei 2020.

Apakah laptopmu Terus-Menerus di Mode Sleep? Simak Bahaya Performa dan Keamanannya yang Perlu Kamu Waspadai!

Pada kesempatan yang sama, Ketua Perhumas Agung Laksamana menyebut wabah COVID-19 tidak bisa dikontrol, namun humas harus fokus pada apa yang bisa dikontrol, yaitu melihat kesempatan dan peluang. Salah satunya menyadari jika teknologi juga punya andil saat krisis melanda dunia.

Ia lalu mencontohkan krisis global 2018 yang justru menghadirkan sejumlah perusahaan besar, seperti WhatsApp, AirBnB, Dropbox, dan Square. Sama halnya dengan situasi saat ini di mana pemanfaatan digital menjadi kunci yang memaksa masyarakat beralih untuk berada di dunia maya selama COVID-19.

Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Penting Bagi Program PKK

Menurut Agung, sebuah survei menunjukkan terdapat peningkatan penggunaan web browser sebesar 70 persen dan media sosial sebanyak 69 persen sejak pandemi COVID-19.

Ada riset lain yang melaporkan bahwa 77 persen konsumen mengharapkan merek atau brand serta organisasi memberikan atensi lebih dari sekadar konten selama pandemi.

"Audiens kita lebih aktif dari sebelumnya. Inilah peluang. Kita juga perlu catat bahwa ada 350 juta pengguna smartphone di Indonesia. Padahal total jumlah penduduk Indonesia hanya 265 juta jiwa. Artinya, lebih banyak masyarakat akses lewat digital," jelas dia.

Oleh karena itu, Agung mengingatkan humas harus berubah dan beradaptasi serta perlu menyadari beberapa hal atas apa yang terjadi di dunia. Misalnya, melihat garis pemisah dunia nyata dan virtual yang semakin kabur saat wabah Corona saat ini.

Jade 2024

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Dalam laporannya, drg. Yeni Yuliani , M.M., MARS selaku Ketua Pelaksana, Jakarta Dental Exhibition International ini bertujuan untuk menghubungkan para .

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024