Saksikan Asteroid Jumbo Lintasi Bumi Usai Sahur dan Salat Subuh Nanti
- New York Post
VIVA – Asteroid raksasa atau jumbo bernama 2016 HP6 akan berada di dekat bumi pada hari 15 Ramadan atau pada Jumat hari ini, 8 Mei 2020 pukul 04.49 WIB, atau usai sahur dan salat subuh bagi umat Islam yang lagi menjalankan ibadah puasa, seperti dikutip dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan).
Asteroid 2016 HP6 berdiameter 23 hingga 52 meter dan masuk ke dalam kategori Asteroid Apollo. Lapan juga mengatakan bahwa asteroid bukan sebagai objek yang berpotensi berbahaya. Beberapa Asteroid Apollo memang bisa menjadi ancaman jika jaraknya sangat dekat dengan Bumi.
"Meteor Chelyabinsk misalnya, yang pernah memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit di kota Chelyabinsk, Rusia, tanggal 15 Februari 2013 silam yang berukuran 17 meter," bunyi keterangan resminya lewat akun Instagram @lapan_ri.
Sementara itu, menurut akun Instagram @bosschaobservatory, keberadaan Asteroid 2016 HP6 terdeteksi oleh Near Earth Object (NEO) milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), di mana jarak terdekatnya dengan Bumi akan mencapai 1,66 juta kilometer.
"Asteroid ini memiliki kecepatan 5,72 kilometer per detik, dan akan berada pada posisi 4,33 kali jarak Bumi dengan Bulan," demikian pernyataan resmi @bosschaobservatory.
Meski masuk ke dalam kategori dekat, namun jarak yang paling terdekat Asteroid 2016 HP6 pernah terjadi pada 13 Mei 2018, yaitu pada jarak 831.672 kilometer. Asteroid ini masih tergolong aman dari periode Januari 2013 sampai Desember 2100.
"Walaupun jarang memotong orbitnya dengan Bumi yang kurang dari 7,5 juta kilometer, namun Asteroid 2016 HP6 tidak tergolong Potentially Hazardous Asteroid (PHA), karena magnitudo-nya yang tinggi (25,3). Jadi asteroid ini tidak membahayakan Bumi," kata akun @bosschaobservatory.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan bahwa kebenaran 'dukhan' atau salah satu tanda kiamat berupa kabut besar menyelimuti Bumi Jumat hari ini, yang bertepatan dengan 15 Ramadan 1441 Hijriah, merupakan hal yang tidak dipastikan kebenarannya.
Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas menuturkan, alih-alih ramai mengkhawatirkan hal yang belum pasti, masyarakat, sebaiknya meningkatkan amalan mereka karena kiamat atau azab dari Allah SWT, bisa terjadi kapan saja.
"Yang menjadi pertanyaan apakah informasi tentang kabut yang akan terjadi, yang viral di medsos itu adalah dukhan yang dimaksud sebagai salah satu tanda bahwa kiamat akan tiba? Saya rasa tidak ada satu orang pun yang bisa memastikannya," ujar Anwar.