Gonjang-ganjing Peristiwa 15 Ramadan, UAS Beri Penjelasan
- Antara Foto/ Muhammad Iqbal.
Para pakar hadis dari masa-masa silam pun sudah memberikan komentarnya. UAS mencontohkan, Imam al-"Uqaili dalam kitab ad-Dhu"afa" al-Kabir, Juz IV, halaman 52 mengatakan, hadis tersebut tidak ada dasar sanadnya dari periwayat yang tepercaya (tsiqah). Hadis itu tidak pula dari riwayat yang kuat.
"Imam Ibnu al-Jauzi berkata dalam Kitab al-Maudhu"at Juz III, halaman 191, hadis itu hadis palsu. Begitu pula menurut Imam ad-Dzahabi, hadis itu hadis palsu," ujar alumnus Darul Hadis Maroko itu menegaskan.
Kesimpulannya, hadis mengenai huru-hara pada pertengahan Ramadan adalah hadis yang palsu. Oleh karena itu, hadis itu tak bisa dijadikan sebagai hujjah.
Berikut adalah selengkapnya hadis yang berstatus palsu itu:
Telah menceritakan kepada kami, Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah. Ia berkata, telah menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit al-Bunani, dari ayahnya, dari al-Haris al-Hamdani dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi Muhammad SAW.
Beliau (Rasulullah SAW) bersabda, "Apabila ada suara keras pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih pada bulan Dzulqa’dah, dan akan terjadi pertumpahan darah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram."
"Tahukah kalian apa yang akan terjadi di bulan Muharram?" tanya Nabi SAW hingga tiga kali.