Xiaomi Redmi Note 8 Dituduh Comot Data Pengguna, Alibaba Dibawa-bawa

Xiaomi.
Sumber :
  • Gizmochina

VIVA – Peneliti keamanan siber Gabi Cirlig menemukan celah keamanan di salah satu ponsel Xiaomi, Redmi Note 8. Ia mengaku jika ponsel yang dipakainya itu 'diam-diam secara bebas' memantau banyak aktifitas serta memindahkan data pribadi pengguna di perangkat ke server jarak jauh yang seolah-olah disewa Xiaomi namun faktanya oleh Alibaba.

Cirlig juga menemukan aktifitas lainnya yang terlacak olehnya. Ia mengatakan identitas dan kehidupan pribadinya telah terekspos oleh raksasa teknologi yang didirikan oleh Lei Jun tersebut. Laporan Cirlig ini kemudian ditindaklanjuti peneliti keamanan siber lainnya, Andrew Tierney.

Ia menemukan browser yang dikirimkan Xiaomi di Google Play, Mi Browser Pro dan Mint Browser, juga mengumpulkan data yang sama, seperti dikutip dari situs CNET, Selasa, 5 Mei 2020. Menurut statistis Google Play, kedua browser ini dikabarkan memiliki lebih 15 juta unduhan.

Cirlig mengaku kemungkinan bukan hanya Redmi Note 8 saja yang mengintai perilaku penggunanya. Ia lalu mengunduh firmware untuk produk Xiaomi lain termasuk Mi 10, Redmi K20 dan Mi Mix 3, yang dikonfirmasi memiliki kode browser yang sama. Hal ini membuat dirinya semakin curiga jika ponsel Xiaomi lain juga memiliki masalah privasi yang sama.

"Nampaknya ada masalah dengan Xiaomi, bagaimana mereka mentransfer data ke server. Meski Xiaomi mengklaim data pribadi penggunanya telah dienkripsi saat ditransfer untuk melindungi privasi," jelasnya.

Tanggapan Xiaomi

Akan tetapi, Cirlig mengklaim bisa dengan cepat melihat apa saja yang diambil dari perangkat dengan melakukan decoding pada informasi yang disembunyikan dengan bentuk yang mudah disebut sebagai 'base64'.

Xiaomi langsung menanggapi temuan celah keamanan di ponsel Redmi Note 8. Secara tegas mereka membantah jika hasil penelitian tersebut tidak benar dan privasi serta keamanan tetap menjadi perhatian utamanya.

Tingkatkan Kualitas Profesional, Kompetisi Teknisi Keamanan Ramai Antusiasme di 15 Kota Besar

Selain itu Xiaomi juga menegaskan terus mengikuti dengan ketat dan sangat mematuhi hukum dan peraturan setempat soal kepentingan privasi data pengguna. Soal pengumpulan data pribadi penggunanya, Xiaomi mengonfirmasi hal tersebut.

Namun, mereka lagi-lagi mengklaim jika informasi tersebut dibuat anonim sehingga tidak akan terikat dengan identitas apapun. Xiaomi mengaku pengguna juga telah menyetujui pelacakan tersebut.

Selain Memudahkan, Transparansi Juga Bisa Dicapai Dengan Model Pembayaran Digital
ilustrasi pajak

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Berikut daftar barang dan jasa yang akan terdampak oleh kenaikan tarif

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024