Xiaomi Redmi Note 8 Dituduh Comot Data Pengguna, Alibaba Dibawa-bawa

Xiaomi.
Sumber :
  • Gizmochina

VIVA – Peneliti keamanan siber Gabi Cirlig menemukan celah keamanan di salah satu ponsel Xiaomi, Redmi Note 8. Ia mengaku jika ponsel yang dipakainya itu 'diam-diam secara bebas' memantau banyak aktifitas serta memindahkan data pribadi pengguna di perangkat ke server jarak jauh yang seolah-olah disewa Xiaomi namun faktanya oleh Alibaba.

Ini Permintaan Puan ke Pemerintah Jelang Nataru 2025

Cirlig juga menemukan aktifitas lainnya yang terlacak olehnya. Ia mengatakan identitas dan kehidupan pribadinya telah terekspos oleh raksasa teknologi yang didirikan oleh Lei Jun tersebut. Laporan Cirlig ini kemudian ditindaklanjuti peneliti keamanan siber lainnya, Andrew Tierney.

Ia menemukan browser yang dikirimkan Xiaomi di Google Play, Mi Browser Pro dan Mint Browser, juga mengumpulkan data yang sama, seperti dikutip dari situs CNET, Selasa, 5 Mei 2020. Menurut statistis Google Play, kedua browser ini dikabarkan memiliki lebih 15 juta unduhan.

6 Cara Mudah Menenangkan Pikiran, Bikin Tidur Jadi Lebih Nyaman dan Nyenyak

Cirlig mengaku kemungkinan bukan hanya Redmi Note 8 saja yang mengintai perilaku penggunanya. Ia lalu mengunduh firmware untuk produk Xiaomi lain termasuk Mi 10, Redmi K20 dan Mi Mix 3, yang dikonfirmasi memiliki kode browser yang sama. Hal ini membuat dirinya semakin curiga jika ponsel Xiaomi lain juga memiliki masalah privasi yang sama.

"Nampaknya ada masalah dengan Xiaomi, bagaimana mereka mentransfer data ke server. Meski Xiaomi mengklaim data pribadi penggunanya telah dienkripsi saat ditransfer untuk melindungi privasi," jelasnya.

5 Benda Sepele yang Bikin Dompet Menjerit: Rahasia Hidup Hemat Frugal Living

Tanggapan Xiaomi

Akan tetapi, Cirlig mengklaim bisa dengan cepat melihat apa saja yang diambil dari perangkat dengan melakukan decoding pada informasi yang disembunyikan dengan bentuk yang mudah disebut sebagai 'base64'.

Xiaomi langsung menanggapi temuan celah keamanan di ponsel Redmi Note 8. Secara tegas mereka membantah jika hasil penelitian tersebut tidak benar dan privasi serta keamanan tetap menjadi perhatian utamanya.

Selain itu Xiaomi juga menegaskan terus mengikuti dengan ketat dan sangat mematuhi hukum dan peraturan setempat soal kepentingan privasi data pengguna. Soal pengumpulan data pribadi penggunanya, Xiaomi mengonfirmasi hal tersebut.

Namun, mereka lagi-lagi mengklaim jika informasi tersebut dibuat anonim sehingga tidak akan terikat dengan identitas apapun. Xiaomi mengaku pengguna juga telah menyetujui pelacakan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya