Hooq Resmi Undur Diri Hari Ini, Terima Kasih Indonesia

Kolaborasi Grab dan Hooq Indonesia.
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Novina Putri Bestari

VIVA – Aplikasi video streaming Hooq resmi undur diri dari belantika hiburan pada Kamis hari ini, 30 April 2020. Mereka pun mengucapkan salam perpisahan untuk pengguna di Indonesia melalui akun Twitternya, @HOOQ_ID.

Kabar Baik dari Penyedia Layanan Streaming Film untuk Penggila Drakor

"Ketika sebuah cerita dimulai, maka seketika itu pula lahir sebuah babak akhir yang akan menutup cerita itu sendiri. Keseimbangan. Yin dan Yang. Alpha dan Omega. Milly dan Mamet. "Terima kasih untuk kebersamaan kita selama 5 tahun. Tanpa kalian, HOOQ tidak akan bisa mencapai titik raihan terjauhnya, yakni hari ini. Kami pamit. #TerimaKasihIndonesia," demikian keterangan resmi Hooq Indonesia di akun Twitternya.

Kabar Sedih dari Penyedia Layanan Streaming Film

Hooq masuk ke Indonesia dengan bekerja sama dengan Telkomsel dan Grab. Dengan demikian, layanan video streaming yang digadang-gadang pesaing Netflix itu otomatis tidak aktif di kedua perusahaan teknologi tersebut. Kabar tutupnya Hooq dibenarkan oleh Country Head Hooq Indonesia, Guntur Siboro.

Hooq Ngaku Siap Bersaing dengan Netflix tapi Tumbang, Cek Sejarahnya

"Ya benar (tutup). Hal ini menindaklanjuti keputusan pemegang saham tanggal 27 Maret lalu untuk melikuidasi perusahaan. Karyawan tentunya akan berhenti juga," kata Guntur kepada VIVA.

Pascatutup 30 April nanti, pelanggan Hooq dilaporkan tidak akan lagi dibebankan biaya. Selain itu, pengguna baru juga tidak lagi dapat mendaftar.

Pada 27 Maret lalu, Hooq dilaporkan mengajukan likuidasi karena tak dapat menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan dan menutup biaya operasional yang kian meningkat.

Meski didukung oleh banyak nama besar, seperti Sony Pictures dan Warner Bros Entertainment, perusahaan itu gagal bersaing dengan pemain global seperti Netflix.

Hal itu lantaran bisnis mereka tidak dapat bertumbuh untuk menutupi biaya operasional. Tingginya biaya konten dan keengganan konsumen untuk membayar juga jadi alasan di balik kesulitan Hooq di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Hooq didirikan pada 2015 oleh Singtel, Sony Pictures Television, Warner Bros Entertaiment. Singtel merupakan pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 76,5 persen.

"Di hari ini, tibalah pula akhir dari perjalanan HOOQ dalam menceritakan berbagai kisah-kisah yang luar biasa pun menghibur. Di hari ini, mungkin akan penuh dengan kesedihan, bahkan isak tangis yang memburu," lanjut Hooq Indonesia, lewat akun Twitternya.

Hooq ketika hadir di Indonesia.

Usai Jebolan Alibaba, Kini Alumni Hooq Indonesia Direkrut

Raksasa teknologi Vietnam rekrut dua mantan eksekutif Hooq Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
15 Oktober 2020