Ada Peran Mossad di Balik Startup Pengenalan Wajah Israel

Pakai masker sebagai antisipasi wabah Virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Mossad dan intelijen Kanada mendanai perusahaan rintisan pengenalan wajah atau startup face recognition Israel bernama Corsight AI sebesar US$5 juta (Rp76,3 miliar) melalui Awz Ventures, perusahaan dana ventura Kanada yang berspesialisasi pada teknologi keamanan dan intelijen.

Apa yang Dicari Investor? 10 Faktor Kunci yang Mempengaruhi Keputusan Investasi ke Startup

Manajemen dan penasehat Awz Ventures berasal dari mantan pejabat negara hingga petinggi senior dari Badan Intelijen Israel, Mossad dan Shin Bet, Badan Intelijen Kanada atau Canadian Security Intelligence Service (CSIS), serta Angkatan Bersenjata Kanada.

Selain itu, Presiden Komite Penasehat Awz Ventures dipimpin oleh Stephen Harper. Ia adalah mantan perdana menteri (PM) Kanada periode 2006-2015.

Mengenal Angel Investor: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya untuk Bisnis Pemula

Pendiri Awz Ventures, Yaron Ashkenazi, mengaku apa yang membuatnya tertarik untuk berinvestasi di Corsight AI adalah karena startup itu memberikan solusi bagi lembaga penegak hukum, badan pemerintah, serta organisasi sipil agar terjaga dari ancaman apapun, termasuk yang ditimbulkan oleh wabah Virus Corona COVID-19.

"Manajemen dan tim Corsight AI terdiri dari orang-orang yang berbakat dan berpengalaman. Karena itu kami percaya bahwa mereka akan berkontribusi besar untuk meningkatkan keselamatan di seluruh dunia," kata Yaron, seperti dikutip dari situs Kr-Asia, Selasa, 28 April 2020.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Informasi saja, Corsight AI, yang mengembangkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) secara real-time, didirikan pada akhir 2019 yang merupakan anak perusahaan dari Cortica Group, yang mengembangkan teknologi otonom.

Cortica Group didirikan pada 2007 menawarkan solusi untuk platform otonom, yaitu teknologi tingkat tinggi menciptakan sistem visi komputer berdasarkan korteks mamalia otak dengan algoritma yang meniru cara otak memproses informasi.

Selain Corsight AI, anak usaha Cortica Group lainnya adalah Cartica AI, yang bergerak di industri otomotif, di mana BMW dan Toyota pernah menjadi investor. Lalu, Seetrue yang bergerak di industri keamanan bagasi otomatis dan Fintica di sektor fintech.

Corsica Group berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$70 juta (Rp1,07 triliun) hingga saat ini dan memiliki kantor cabang di Tel Aviv dan Haifa, keduanya di Israel, Jenewa Swiss, dan New York AS.

Portofolio kekayaan intelektualnya memiliki lebih dari 250 paten. Adapun Startup Corsight AI didirikan oleh Igal Raichelgauz, Karina Odinaev, dan Joshua Zeevi.

"Kami akan menggunakan dana ini untuk memasarkan platform face recognition serta mengembangkan lebih lanjut teknologi serupa. Apalagi saat sekarang, di mana dunia sedang dihadapkan pada pandemi Corona, teknologi pengenalan wajah sangat menarik dan menantang. Kami siap memberikan respons pamungkas," ungkap Kepala Eksekutif Corsight AI, Igal Raichelgauz.

Ia melanjutkan bahwa teknologinya mampu mengidentifikasi individu-individu di dalam pusat populasi dengan masker wajah, kacamata pelindung, dan pelindung wajah plastik — kombinasi yang umum di antara tenaga medis yang merawat pasien COVID-19.

Selain itu juga dapat mengenali wajah meski pencahayaan yang buruk, identifikasi jarak jauh, dan sudut pandang yang sulit. Teknologi ini bisa berguna untuk mengeluarkan peringatan pengenalan wajah orang-orang yang melanggar perintah karantina akibat wabah Corona.

“Ketika mendeteksi pasien COVID-19 di area publik, maka teknologi ini bisa sekali membantu mengidentifikasi potensi penularan dengan menyaring orang-orang yang dekat dengan individu yang sakit, berdasarkan periode waktu dan jarak," jelas Raichelgauz.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya