Pesan Berantai soal Hoax Virus Corona di WhatsApp Turun 70 Persen
- Instagram/@whatsapp
VIVA – Pesan berantai atau forward messages yang ada di WhatsApp menurun hingga 70 persen. Ini salah satu cara platform milik Facebook untuk menekan penyebaran hoax dan misinformasi mengenai Virus Corona COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Pihak WhatsApp berkomitmen untuk terus memonitor dan menghapus informasi hoax soal pandemi Corona. "Perubahan ini bisa membantu WhatsApp menjadi tempat untuk percakapan pribadi maupun kelompok atau grup," ujar pihak WhatsApp, seperti dikutip dari The Verge, Senin, 27 April 2020.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut penyebaran berita bohong atau hoax selama wabah disebut infodemik, atau banyaknya informasi yang keliru yang beredar.
Walaupun ada kabar menggembirakan, namun para ahli keamanan siber mengatakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan WhatsApp untuk bertempur melawan informasi yang salah.
Salah satunya Kepala Eksekutif Center for Countering Digital Hate, Imran Hamed. Ia juga mempertanyakan metrik apa yang digunakan WhatsApp, sehingga bisa keluar angka penurunan 70 persen di platformnya.
"Di masa ketika orang tidak bisa bertemu langsung, krisis misinformasi sepenuhnya didorong penyebaran di media sosial," ungkap Imran. Selama pandemi Corona, WhatsApp menjadi kunci penyebaran misinformasi dan hoax.
Tak tinggal diam, pada dua minggu lalu, platform pesan instan itu mulai menghentikan pesan berantai yang dikirim ke sesama pengguna maksimal lima kali, atau lebih dari satu kali yang diposting pada suatu grup chat.
Pembatasan forward messages ini sebelumnya pernah dilakukan WhatsApp di sejumlah negara. Di Indonesia kebijakan ini sudah berjalan sejak awal tahun lalu.
Saat itu pengguna hanya bisa meneruskan pesan sebanyak lima kali dari sebelumnya tidak terbatas, di mana kebijakan ini pun sudah dilakukan di India.
Layanan media sosial seperti WhatsApp, dengan 2 miliar pengguna di dunia, mulai membatasi jumlah pesan yang bisa diteruskan kembali. Sekarang pengguna WhatsApp hanya bisa meneruskan satu pesan sekali saja.
Platform milik Facebook tersebut mengambil langkah menyusul tingginya penyebaran pesan hoax mengenai berbagai nasehat kesehatan yang tidak benar sejak dimulainya krisis Virus Corona akhir tahun lalu.