Logo BBC

Penyebab Sebagian Orang Tidak Suka Cuci Tangan, Padahal Lagi Corona

Ilustrasi cuci tangan/hand sanitizer.
Ilustrasi cuci tangan/hand sanitizer.
Sumber :
  • Freepik/freepik

Pada 2009, bersama dengan rekan-rekan dari Universitas Macquarie, Stevenson menguji ide ini pada beberapa mahasiswa.

Setelah ditanyai tentang kebiasaan mencuci tangan dan sensitivitas mereka terhadap rasa jijik, para mahasiswa diminta untuk menonton salah satu dari tiga video: video yang murni mengedukasi, video berisi visual yang menjijikkan dan kontrol, klip dari sebuah film dokumenter alam yang tidak relevan.

Sekitar sepekan kemudian, para mahasiswa diminta kembali, dan diminta duduk di depan sebuah meja yang di dekatnya disimpan tisu antibakteri dan jel pembersih tangan.

Seorang pria dengan ekspresi wajah jijik.
Getty Images
Melihat pemandangan yang membuat kita merasa jijik bisa membuat kita lebih cenderung mencuci tangan.

Mereka dihadapkan dengan serangkaian benda yang sangat tidak higienis, mulai dari alat tepuk lalat hingga sikat toilet bekas.

Setelah memegang setiap benda, mereka diminta memakan biskuit dari sebuah piring. Apakah para relawan mencuci tangan mereka sebelum menyentuh makanan?

Seperti yang mereka harapkan, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menonton video jijik lebih cenderung membersihkan tangan mereka daripada orang-orang dari kelompok lain, bahkan, mereka lebih banyak mencuci tangan daripada kedua kelompok lainnya.

Belum ada yang tahu sampai berapa lama kebiasaan cuci tangan ini akan bertahan, namun penelitian ini menunjukkan bahwa sekadar menyuruh orang untuk melakukannya tidak seefektif membuat mereka merasa jijik.

Kebiasaan baik

"Ini pertanyaan penting karena pada awalnya Anda harus terus memotivasi orang tersebut untuk mencuci tangan dalam situasi tertentu, seperti melalui iklan dan papan pemberitahuan," kata Stevenson.

"Tapi jika ini terus dipertahankan maka perilakunya menjadi kebiasaan. Yang tidak kita ketahui adalah berapa lama sampai hal ini terjadi."

Aunger setuju bahwa membangun kebiasaan adalah kuncinya.

"Kita memiliki konteks yang sangat istimewa sekarang, ketika banyak orang tertarik untuk mencuci tangan karena virus corona," katanya. "Tapi pertanyaannya adalah, bisakah kita naik ke tingkat yang sangat tinggi dan tetap di sana?"

Apa pun efek jangka panjang Virus Corona COVID-19, setidaknya untuk sementara kita tidak akan mendengar lagi para selebritas yang membual tentang betapa mereka tidak suka mencuci tangan.