Robot Canggih Temukan 12 Bangkai Kapal Harta Karun yang Karam
VIVA – Para arkeolog menemukan 12 bangkai kapal karam pembawa banyak harta karun di Laut Mediterania, yang terletak di antara Eropa, Afrika, dan Asia. Isi dari 12 kapal tersebut ada ratusan artefak termasuk porselen, kendi, teko kopi, merica dan pipa tembakau, yang semuanya dari China.
Dikutip dari situs Daily Mail, Sabtu, 25 April 2020, kapal karam tersebut ditemukan oleh ekspedisi yang dipimpin Enigma Recoveries dari Inggris dengan melibatkan robot canggih. Kedua belas yang ditemukan di dasar laut ini berada di kedalaman 1,2 mil di bawah Laut Levantine.
Robot canggih yang digunakan ini disebut sebagai kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh. Teknologinya sangat sensitif karena memiliki penghisapan bawah laut dan vakum. Menurut para arkeolog pekerjaan ini sangat melelahkan, dan untuk memasukkan robot ke permukaan kapal membutuhkan waktu hingga dua jam.
Kapal-kapal ini ditemukan pada jalur pelayaran kuno yang dilewati pedagang rempah-rempah dan sutra dari era kekaisaran Yunani, Romawi, dan Ottoman Turki pada 300 Sebelum Masehi (SM).
Robot canggih ini melakukan penggalian di bagian berlumpur dan menemukan kapal kuno di antara laut timur Siprus dan Lebanon. Arkeolog Sean Kingsley menyebut penemuan ini seperti planet baru bagi mereka.
"Ada seperti rasa canggung di sini karena kita menemukan porselen Dinasti Ming yang paling awal. Mereka cukup sulit ditemukan tapi yang satu ini keadaannya cukup terawat," ungkapnya.
Bangkai kapal ini mengungkap jalur pengiriman maritim sutra dan rempah-rempah yang sebelumnya tidak diketahui, yang menghubungkan China ke Persia, Laut Merah dan Mediterania Timur.
Salah satu bangkai itu adalah kapal Utsmaniyah yang memiliki panjang 140 kaki, berlayar pada abad ke-17 dan termasuk golongan kapal besar pada masa itu. Kapal terdiri dari ratusan artefak dari 14 budaya dan peradaban.
Isi di dalamnya termasuk porselen China, kendi cat dari Italia, 12 pot kopi, dan merica. Kedua belas pot kopi tembaga ibrik kemungkinan dibuat di Mesir atau Turki, di mana kapal ini diperkirakan tenggelam pada 1630 Masehi saat berlayar antara Mesir dan Istanbul, Turki.