Astronot Dikasih Peta Biar Gak Tersesat di Bulan
- www.pixabay.com/flflflflfl
VIVA – Para ilmuwan telah berhasil menyusun peta Bulan sehingga kita bisa melihat komposisi bebatuan di sana secara lebih detail. Rencananya, peta ini akan digunakan untuk misi ke Bulan di masa depan untuk membimbing astronot ke tempat pendaratan yang baik dan daerah yang layak untuk dilakukan penyelidikan ilmiah.
Tim yang membuat peta Bulan adalah Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), Texas Lunar Planetary Institute, the Astrogeology Science Center, dan US Geological Survey (USGS).
"Orang-orang selalu terpesona oleh bulan dan bertanya-tanya kapan kita bisa kembali. Jadi sangat luar biasa melihat USGS bisa menciptakan sumber daya yang dapat membantu NASA untuk misi masa depan," kata Direktur USGS, Jim Reilly, seperti dikutip dari situs Science Alert, Sabtu, 25 April 2020.
Peta merupakan hasil kompilasi dari enam peta era Apollo dan Citra satelit terbaru, sehingga menghasilkan peta berskala 1:5.000.000. Perangkat lunak digunakan untuk menyatukan keseluruhan data sehingga menghasilkan peta yang koheren.
Selain menggabungkan data lama dan baru, para ilmuwan yang terlibat dalam proyek ini juga memberi standar nama, deskripsi dan usia batuan. Mereka juga menambahkan informasi topologi, seperti lokasi kawah, puncak, retakan, pegunungan, patahan dan hal-hal yang bisa menjadi rintangan di permukaan satelit alami Bumi itu.
"Ini adalah hasil upaya kami dalam menyelesaikan peta baru ini dan membuatnya sedetail mungkin. Sudah banyak pemetaan oleh berbagai kelompok pada skala regional. Metode kami sedikit berbeda, sehingga jika dibandingkan dengan peta lainnya, tidak akan cocok," ujar Reilly.
Peta Bulan merupakan puncak dari proyek yang sudah dijalankan selama puluhan tahun. Wadah ini akan memberikan informasi penting untuk studi ilmiah dengan menghubungkan eksplorasi di satelit alami Bumi dengan seluruh permukaannya.