Wujud Uang Digital untuk Ngegaji PNS Bocor ke Publik
- Investopedia
VIVA – Wujud uang digital China, yang salah satunya untuk menggaji pegawai negeri sipil (PNS), bocor ke publik. Renminbi atau yuan virtual yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Rakyat China (PBoC) ini nantinya akan secara resmi diperkenalkan ke publik dunia pada Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Mengutip situs Crowdfundinsider, Jumat, 24 April 2020, beredarnya uang digital tersebut maka masyarakat negeri Tirai Bambu tidak lagi menggunakan uang fiat, melainkan sepenuhnya sudah menggunakan renminbi virtual.
Hasil tangkapan layar (screenshot) uang virtual renminbi beredar luas di media sosial. Uang digital itu disebut berasal dari uji aplikasi yang dikembangkan salah satu bank milik negara terbesar di China, the Agricultural Bank of China.
Bank tersebut merupakan satu dari empat lembaga keuangan milik negara yang ditunjuk PBoC sebagai bank pembayaran gaji lewat digital tersebut. Sisanya adalah Bank of China (BoC), the Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), dan the China Construction Bank (CCB).
Alhasil banyak para warganet berasumsi bahwa PBoC akan merilis uang digital dalam waktu dekat. Dengan begitu akan ada banyak pilihan pembayaran bagi masyarakat China dalam melakukan transaksi. Apalagi penggunaan uang digital dan uang elektronik di sana cukup tinggi.
Sebelumnya beredar kabar bahwa mulai bulan depan atau Mei mendatang, PNS di China digaji pakai uang digital renminbi. Langkah ini sebagai penegasan bahwa negeri Tirai Bambu itu benar-benar telah membuat uang digital menggunakan Blockchain dalam sistem yang disebut DC/EP (Digital Currency Electronic Payment).
Pada tahap awal, pembayaran melalui uang digital digunakan untuk setengah dari tunjangan transportasi yang diterima oleh PNS. Ada empat kota yang menjadi wilayah percontohan pemakaian uang digital renminbi. Keempatnya yaitu Suzhou, Senzhen, Xiong New District, dan Chengdu.
Meski demikian, PBoC belum mengeluarkan pernyataan resminya. Salah satu alasan mengapa China begitu nafsu mengembangkan uang digital adalah potensi pengiritan biaya penerbitan mata uang yang sangat signifikan serta membuat transaksi menjadi lebih nyaman.
Tak hanya itu, mata uang digital diyakini menjadi jawaban atas makin canggihnya metode dan modus atau praktik pencucian uang (money laundering) yang dilakukan saat ini sehingga kerap kali tak terendus dan lolos dari tindakan hukum.
Dengan seluruh transaksi dilakukan secara digital, praktik pencucian uang lebih bisa dilacak dengan mudah tanpa harus menghabiskan waktu serta tenaga berlebih secara fisik di lapangan.