Stres Kena Lockdown, Warga Borong Ganja Lewat Online
- Aljazeera
VIVA – Stres akibat kena lockdown, warga di California, Amerika Serikat (AS) memborong ganja lewat online. Kebijakan lockdown yang ditetapkan Pemerintah Negara Bagian California dalam rangka menekan penyebaran Virus Corona, membuat warganya mencari cara untuk menghilangkan stres. Salah satunya menghisap ganja.
Permintaan ganja di California meningkat di saat seperti ini, terutama pengiriman ke rumah. Informasi saja, Negara Bagian California resmi melegalkan ganja sejak 2016 dengan syarat ketat.
Nah, karena adanya kebijakan di rumah saja (work from home/wfh) membuat sejumlah warganya stres sehingga mencari beberapa cara untuk hanya sekadar refreshing.
"Banyak orang berusaha meredakan kecemasan, stres, dan hal-hal semacam itu untuk membantu mereka untuk dapat tidur di malam hari. Orang-orang tidak bisa melakukan banyak hal. Dari sudut pandang rekreasi, ganja dapat membuat hari berlalu lebih cepat dan sedikit lebih menarik," kata Alex Brown, pengemudi pesan antar apotek ganja di Los Angeles, AS, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 21 April 2020.
Pada bulan lalu, ketika lockdown diberlakukan, penjualan ganja untuk kebutuhan rekreasi di seluruh AS, termasuk California, Colorado, Oregon, dan Alaska meningkat hampir 50 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara itu, Kyle Kazan, selaku kepala eksekutif The Glass House Group yang memiliki empat apotek ganja di California, mengakui jika layanan pesan antar meningkat lebih dari dua kali lipat.
"Semakin banyak orang yang memesan. Itu karena mereka harus tetap di rumah dan menjaga jarak sosial. Jadi dibandingkan pergi ke toko, mereka justru memutuskan untuk memesan dari rumah," tutur dia.
Kazan menambahkan meski penjualan bunga ganja tetap stabil, namun penjualan produk lainnya seperti permen karet, brownis, dan coklat ganja menjadi lebih populer, karena bisa bertahan lebih lama dan mudah disimpan.
Laporan: Dion Yudhantama