Telkomsel Pastikan Tak Ada PHK akibat Wabah COVID-19
- Dokumen Telkomsel
VIVA – Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat wabah COVID-19 di Indonesia. Ia juga mengaku bisnis dan keuangan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom itu masih kuat sehingga tidak perlu dilakukan PHK.
"Insya Allah bisnis dan keuangan kami masih cukup kuat. Saya enggak mau gimana-gimana. Saat ini banyak studi yang mengatakan beberapa industri terdampak negatif akibat Corona. Industri kami termasuk satu dari sedikit yang mampu bertahan dari pandemi ini. Jadi tidak ada PHK tapi karyawan memang kerja dari rumah karena kan imbauan pemerintah," kata dia, saat Virtual Press Conference Telkomsel Siaga 2020 via CloudX, Selasa, 21 April 2020.
Pada saat yang bersamaan, Setyanto juga menyebutkan adanya lonjakan trafik Telkomsel selama aktivitas di rumah aja atau work from home (wfh) dilakukan. Kenaikan tersebut, utamanya, didorong dari layanan broadband hampir mencapai 18 persen. Beberapa faktor pendorong lainnya adalah lonjakan penggunakan aplikasi e-learning yang tumbuh di atas 5 ribu persen.
"Jadi kami punya paket Ruangguru dan Ilmupedia untuk e-learning ini saat ini penggunanya sudah lebih dari 5,8 juta," tutur Setyanto. Untuk layanan video conference seperti platform CloudX pertumbuhannya juga lebih dari 5 ribu persen. Ia menyebutkan angka tersebut berarti 50 kali lipat dari biasanya.
Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp turut mengalami pertumbuhan lebih dari 30 persen. Selain itu penggunaan platform hiburan untuk game online lebih dari 60 persen dan video streaming tumbuh hampir 25 persen.
"Bagi kami lonjakan ini harus kami antisipasi dengan terus memberikan jaminan kualitas jaringan. Lalu, memberikan produk-produk layanan-layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat," jelas Setyanto.
Ia mengaku jika tren beraktivitas di dunia digital akan menjadi new normal bahkan saat pandemi selesai. Oleh karena itu Telkomsel mulai sekarang dan seterusnya menyiapkan sebagai connectivity enabler.
"Sudah seharusnya menyiapkan diri sebagai connectivity enabler yang membantu masyarakat menjalani new normal tersebut. Kami insya Allah siap untuk melayani masyarakat dengan cara yang terbaik," ungkap Setyanto.