Logo DW

Dulu Cuma Pelengkap, Kini Teknologi Virtual 'Didewakan' karena Corona

Ilustrasi bertatap muka lewat virtual.
Ilustrasi bertatap muka lewat virtual.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Pexels

Dulunya cuma pelengkap, tapi kini teknologi virtual ‘didewakan' karena wabah Virus Corona COVID-19. Tampilan virtual bukan hal baru dalam bisnis properti atau sewa-menyewa rumah.

Biasanya fasilitas virtual ini dianggap sekadar pelengkap saja. Tetapi sekarang, ketika kebijakan lockdown diterapkan di hampir 100 negara, tampilan virtual dan teknologi online jadi sarana utama bisnis properti.

Portal bisnis properti terbesar Jerman, Immobilienscout24, saat ini memiliki 16 ribu properti terdaftar yang menampilkan tur virtual. Perusahaan induk situs tersebut, Scout24, mengatakan kepada DW bahwa sarana visual saat ini makin diminati. Rata-rata 40 persen peminat sekarang melakukan tur visual.

Hal yang sama dialami situs bisnis properti Inggris Rightmove, yang memiliki lebih dari 100 ribu properti dengan opsi kunjungan virtual. Sekarang, teknologi virtual menjadi peluang besar di sektor properti dan perumahan.

Platform kunjungan virtual makin canggih

Teknologi virtual memang sudah ada selama beberapa tahun, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Situasi berubah ketika wabah corona melanda. Perusahaan-perusahaan properti berusaha tampil dengan teknologi virtual 3D, yang membuka berbagai kemungkinan baru.

Salah satu perusahaan yang sejak awal berkutat dalam bidang teknologi virtual adalah Matterport dari Amerika Serikat. Perusahaan ini telah menciptakan platform data digital, yang dapat mendigitalisasi semua aset fisik untuk menampilkannya di dunia maya.

"Kamera 3D bisa menangkap elemen dari setiap sudut pada sebuah properti, sehingga calon pembeli bisa berkeliling seolah-olah mereka benar-benar ada di lokasi," kata James Morris-Manuel, Direktur Utama Matterport untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika kepada DW.

Dia menjelaskan, tampilan 3D juga memungkinkan calon pembeli membandingkan ukuran, ruang, dan dimensi masing-masing kamar. Teknologi ini juga memungkinkan pengunjung bergerak melewati barang-barang seperti mebel, dan menilai properti dari posisi mana pun. Tampilan 360 derajat bisa diakses dari ponsel, tablet, laptop dan komputer personal.