Jauhkan Pasien COVID-19 dari Ventilator, Ini Alasannya
- SCMP
“Kita tahu bahwa ventilator mekanis tidak selalu berdampak bagus“, kata Dr. Eddy Fan, pakar pengobatan penyakit pernafasan di Toronto General Hospital, Kanada. “Salah satu temuan terpenting dalam dekade terakhir, ventilator mekanik bisa memperparah kerusakan pada paru-paru. Jadi kita harus berhati-hati saat menggunakan alat itu“, ujar Dr.Fan.
Pakar medis dari Kanada itu menyebutkan, risiko bahaya bisa dikurangi dengan mengurangi volume dan tekanan udara dari mesin.?
Beragam metode kurangi risiko
Menanggapi laporan terbaru itu, sejumlah dokter mencari metode lain untuk mengurangi risiko. Para dokter kini berusaha selama mungkin menolong pasien tanpa bantuan ventilator.
“Beberapa pekan lalu pasien virus corona yang datang ke rumah sakit di New York dengan keluhan sulit bernafas, sesuai standar rutin akan dipasangi ventilator untuk membantu mereka agar tetap bernafas“, ujar Dr. Joseph Habboushe, petugas medis gawat darurat di rumah sakit Manhattan. Tapi para dokter sekarang mula-mula berusaha dengan terapi lain.
“Jika kami bisa membuat kondisi pasien lebih baik tanpa melakukan intubasi, yakni memasukkan selang pernafasan ke dalam saluran nafas pasien, kelihatannya mereka punya peluang kondisinya lebih bagus“, papar Habboushe lebih lanjut.
Salah satunya membaringkan pasien dalam berbagai posisi berbeda. Termasuk menelungkupkan pasien Covid-19, untuk memungkinkan berbagai bagian paru-paru lebih baik menyerap udara. Metode lainnya dengan memberi pasien lebih banyak oksigen lewat masker hidung atau alat lain.