Ilmuwan di Negara Ini Sangat Yakin Obat HIV Bisa Sembuhkan Corona

Rapid test Virus Corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Harapan untuk menemukan vaksin Virus Corona COVID-19 telah meningkat setelah adanya percobaan dengan menggunakan obat HIV bernama Kaletra. Perawatan seperti ini pertama digunakan oleh dokter di China yang ada di rumah sakit Wuhan, kota pertama terparah terdampak COVID-19.

RESEP: Nasi Goreng Chicken Sesame Oil Lezat Ala Chef Andri, Cocok Buat Bekal

Dilansir dari situs Mirror, Senin, 13 April 2020, Kaletra yang mereka resepkan adalah versi Lopinavir/Ritonovir yang diproduksi AbbVie dan belum dipatenkan. Obat kedua adalah Bismuth Potassium Citrate. "Kami percaya obat ini dapat memberi manfaat kepada pasien Corona," ujar Direktur Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Zhang Dingyu.

Lebih lanjut ia mengatakan dokter di Wuhan telah menggunakan resep tersebut sejak 6 Januari lalu. Rumah sakitnya juga merupakan yang pertama mengobati COVID-19 sejak ditemukan pada Desember tahun lalu.

Meskipun Sudah Lulus Ternyata Gelar Doktor Bisa Dicabut Jika…

Pada puncak pandemi, mereka merawat sekitar 500 pasien dan saat ini menyisakan 123 pasien. Namun, penelitian pada bulan lalu yang terbit di New England Journal of Medicine menyebut bahwa obat yang mereka gunakan tidak efektif untuk Virus Corona.

Akan tetapi, Israel menyetujui lisensi Kaletra versi generik untuk mengobati pasien COVID-19. Dingyu mengatakan penelitian tersebut hanya berdasarkan data pasien yang belum menerima obat sebelum akhirnya meninggal dunia.

Resep Susu Kunyit, Minuman Hangat Pereda Sakit Tenggorokan yang Cocok Dinikmati di Musim Hujan

"Ada juga dokter yang tidak meresepkan obat tersebut. Anda harus melihat secara rinci," ungkap dia. Tenaga medis sudah mulai menggunakan Kaletra setelah dua sampai tiga hari gejala muncul. Setelah itu perubahan di paru-paru pasien benar-benar memberi hasil yang baik.

Dokter di Shanghai juga menggunakan obat tersebut, namun dikombinasikan dengan obat flu Arbidol serta pengobatan tradisional. Beberapa pasien dikatakan menunjukkan hasil yang positif alias sembuh.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024