Ada yang Beda dari Perjalanan 3 Awak ke Stasiun Luar Angkasa
- Asgardia.Space
VIVA – Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) resmi mengirim dua kosmonot dan satu astronot NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Kamis, 9 April kemarin, dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Pengiriman ini di tengah wabah Virus Corona COVID-19 yang masih menyelimuti Bumi.
Ketiga awak ini berhasil merapat di ISS pada hari yang sama. Hal ini lantaran cuma membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk mencapai Stasiun Luar Agkasa Internasional usai meluncur dengan menggunakan kapsul Soyuz MS-16.
Ketiga awak yang bertugas di ISS ini adalah kosmonot Anatoly Ivanishin dan Ivan Vagner dari Roscosmos, serta astronot Christopher John Cassidy dari NASA, seperti dikutip dari situs NASA Space Flight, Senin, 13 April 2020.
Selain itu, untuk pertama kalinya, tiga awak berangkat ke ISS menggunakan roket Soyuz 2.1a. Biasanya mereka menggunakan roket Soyuz-FG, namun kendaraan tersebut sudah pensiun tahun lalu sejak digunakan pada 2002 silam.
Roket ini sukses membawa kapsul Soyuz MS-16 yang lepas landas dari Site No. 31/6 di Kosmodrom Baikonur. Roket Soyuz-FG diganti karena masih menggunakan sistem kontrol penerbangan analog. Sementara, roket Soyuz 2.1a sudah menggunakan sistem kontrol penerbangan digital.
Perbedaan besarnya adalah Soyuz 2.1a bisa melakukan manuver roll setelah lepas landas untuk berada pada jubah astronot atau azimuth yang tepat. Sebenarnya roket ini direncanakan memulai debutnya pada tahun lalu, tapi kemudian ditunda karena berbagai alasan serta keterbatasan anggaran.
Bukan itu saja. Peluncuran mereka kali ini juga berbeda dari biasanya. Keberangkatan mereka tidak didampingi oleh keluarga maupun sahabat.
Seluruh awak kapsul Soyuz MS-16 hanya menanggapi pertanyaan wartawan yang dikirim melalui email dalam konferensi pers satu hari sebelum keberangkatan.
Sebelum meluncur ke ISS, dua orang kosmonot dan seorang astronot ini di karantina terlebih dahulu. Ketika mengadakan konferensi pers terakhir di Kosmodrom Baikonur, mereka melakukannya dari balik dinding kaca untuk mencegah terjadinya penularan wabah Corona. Karantina dilakukan lebih awal dari biasanya sejak Maret lalu.