Logo BBC

Banyak Orang Pintar dan Terdidik Percaya Hoax COVID-19

Aksi Kampanye Anti Hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.
Aksi Kampanye Anti Hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Maka semakin kita melihat sesuatu di pasokan berita kita, semakin sering kita menganggapnya benar sekalipun awalnya kita skeptis terhadapnya.

Membagikan sebelum memikirkan

Akal-akalan ini telah lama dipahami oleh ahli propaganda dan penyebar informasi palsu, dan media sosial memperburuk kecenderungan ini. Bukti terbaru memperlihatkan banyak orang menyebar muatan tanpa memikirkan akurasinya.

Gordon Pennycook, seorang peneliti psikologi misinformasi dari University of Regina, Kanada, melakukan penelitian. Ia menemukan peserta penelitiannya bisa mengenali berita palsu sebanyak 25 persen. Ketika ditanya apakah mereka akan menyebarkan informasi tersebut, 35 persen peserta menjawab akan menyebarkannya.

“Ini memperlihatkan orang akan membagikan informasi yang, jika mereka pikirkan baik-baik, mereka tahu bahwa informasi itu salah,” kata Pennycook.

Tampaknya orang lebih memikirkan kemungkinan unggahan mereka akan dapat suka atau retweet ketimbang memikirkan akurasi unggahan itu. “Media sosial tidak memberi insentif terhadap kebenaran,” kata Pennycook. Ia memberi insentif pada keterlibatan.

Atau mungkin orang berpikir bisa mengalihkan tanggung jawab penilaian pada orang lain. Banyak yang membagi informasi palsu dengan pengumuman di depan, saya tak tahu ini benar atau tidak..

Mungkin ini didasari niatan: siapa tahu informasinya benar dan akan membantu teman dan pengikut, dan ketika tidak benar, dianggap tidak merugikan.

Pikiran seperti ini mendorong orang membagikan tanpa sadar bahwa misinformasi bisa merugikan juga. Isi berita palsu atau hoax, apakah itu berupa obat baru atau teori bahwa pemerintah sedang menyembunyikan sesuatu yang menjanjikan adanya respons yang kuat dari pengikut di media sosial. Ini membuat orang teralih dari hal terpenting: apakah informasi itu akurat?

Untuk membantu memerangi misinformasi harus dilakukan dengan informasi yang sederhana.
Getty Images
Untuk membantu memerangi misinformasi harus dilakukan dengan informasi yang sederhana.