Planet Mars Alami Fenomena Equinox, Sama Enggak dengan di Bumi?

Planet Mars.
Sumber :
  • National Geographic

VIVA – Equinox adalah fenomena alam ketika Matahari melintasi garis khatulistiwa. Equinox juga dikenal sebagai hari tanpa bayangan. Kendati Equinox akan meningkatkan suhu panas secara ekstrem, tapi juga menjadi penanda bahwa musim semi akan segera tiba. Nah, pekan ini Planet Mars akan mengalami fenomena tersebut.

Viral Pengajian Akbar di Solo Diserbu Pedagang Es Teh, Warganet Senggol Kasus Gus Miftah

Jika di Bumi peristiwa ini menandakan bagian utara memasuki musim gugur, sedangkan bagian selatan masuk musim semi. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Planet Mars.

Di sinilah yang membuat para ilmuwan penasaran untuk meneliti fenomena tersebut. Equinox sudah terjadi pada 8 April 2020 di Bumi. Kemudian, titik balik Matahari musim dingin pada 2 September mendatang.

BUMI Resources Bukukan Laba Bersih Rp 1,85 Triliun hingga Kuartal III-2024

Adapun Equinox musim semi pada 7 Februari 2021, serta titik balik Matahari musim panas 25 Agustus 2021 dan musim gugur pada 24 Februari 2022. "Tanggal-tanggal tersebut adalah kalender Bumi, tentu tidak sama dengan kalender Mars," kata ilmuwan Jackie Faherty, seperti dikutip dari situs Stardate, Kamis, 9 April 2020.

Ia beralasan karena waktu di planet merah itu dua kali lebih panjang dari Bumi. Planet Mars memiliki empat musim dalam satu tahun, sama seperti Bumi di belahan lain seperti Amerika dan Eropa.

Fenomena Langka Akan Menghiasi Langit Bumi, Siap-Siap Tercengang

Akan tetapi, lanjut Jackie, satu musim di Mars dua kali lebih panjang lamanya. Karena, planet merah itu memiliki satu rotasi setiap 25,6 jam, yang disebut sebagai sol.

Sedangkan satu tahun ada 668 sol. Jika di Bumi, lama waktunya seperti 687 hari. Ia menjelaskan kemiringan Planet Mars sangat mirip dengan Bumi, namun satu tahun di sana jauh lebih lama. Tetangga Bumi itu juga memiliki lebih banyak orbit elips.

Orbit Matahari Mars sangat elips (seperti telur) yang menyebabkan musim di sana tidak menentu. Planet merah tersebut akan lebih dekat ke Matahari ketika bagian selatannya menghadap ke Matahari sehingga membuat musim panas menjadi semakin panas. Tak heran badai debu di Planet Mars terkenal dengan ganasnya.

"Fenomena Equinox memicu musim debu di Mars dan es di kutub selatan akan menguap dan sedikit meleleh. Untuk menelitinya, kami harus menunggu sampai posisi Planet Mars dekat dengan Bumi," jelas Jackie.

Ilustrasi angin Matahari.

Utusan Bumi Berada Paling Dekat dengan Matahari pada Malam Natal

Utusan Bumi berada paling dekat dengan Matahari pada malam Natal.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024