Pertanda Kiamat, Cerita Usang Super Pink Moon yang Mempesona
- Fox
VIVA – Fenomena bulan purnama yang disebut dengan Super Pink Moon terjadi Rabu dini hari tadi 8 April 2020, pukul 01.08 WIB. Menariknya, fenomena ini pernah diklaim orang-orang dahulu kala sebagai pertanda akhir zaman. Namun tentu klaim itu telah berkali-kali terbantahkan.
Super Pink Moon sendiri merupakan bulan purnama kedua yang terjadi pada bulan April dan menjadi super moon yang terbesar, tercerah, dan terbaik sepanjang tahun. Momentum yang tentu terlalu sayang untuk dilewatkan.
Ada beberapa catatan menarik dari Super Pink Moon selain tampilannya. Pertama, terkait nama Pink Moon yang ternyata masih banyak menganggap diambil dari warna bulan yang akan menjadi pink. Faktanya, tentu warna tidak akan pink.
Sejatinya, nama Pink Moon diambil dari nama bunga spesies Wild Ground Phlox yang menjadi pertanda datangnya musim semi. Warna bunga tersebut berwarna pink atau merah muda. Ada juga yang menyebut nama itu diambil dari munculnya lumut berwarna pink, ada yang menyebut karena mekarnya bunga Sakura yang juga berwarna pink.
Namun catatan menarik lainnya, orang kuno zaman dahulu kala mengaitkan peristiwa kosmik ini sebagai pertanda akhir zaman alias kiamat. Namun hal itu tentu sudah terbantahkan karena setiap tahun momentum itu datang, dunia masih terus berputar.
Satu-satunya yang telah teruji dampak dari fenomena Supermoon yang pernah terjadi sebelumnya, adalah berdampak pasang air laut, termasuk untuk wilayah perairan di Indonesia. Termasuk juga dengan munculnya dampak hujan meteor.