Meski Ada Corona, Mustahil Larang Jual Beli Daging Satwa Liar di China
- Foxnews
Sementara cakar beruang yang direbus dipandang sebagai kudapan lezat di beberapa daerah di China. Industri pertanian satwa liar diperkirakan telah menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 14 juta orang dan bernilai lebih dari US$56 miliar, atau sekitar Rp1,1 triliun menurut penelitian oleh Chinese Academy of Engineering.
Tapi pandemi corona mungkin telah mengubah selera terhadap daging satwa liar eksotis di China?
Makan daging satwa liar
Sebuah survei baru-baru ini di China menunjukkan bahwa mayoritas warga mereka sekarang mungkin menentang makan hewan eksotis.
Dari lebih dari 101 ribu responden, 97 persen mengatakan mereka menentang konsumsi produk satwa liar dan mayoritas juga mendukung larangan pemerintah terhadap perdagangan satwa liar.
Mereka yang menentang larangan satwa liar menegaskan hal tersebut dapat berdampak pada peternakan satwa liar. Survei yang dilakukan oleh Universitas Peking dan tujuh perusahaan lainnya bisa jadi tidak mewakili seluruh populasi China.
Survei itu dilakukan secara daring dan melalui media sosial, jadi survei itu hanya dilakukan terhadap generasi muda China , yang sepertiganya berusia sekitar 19-30 tahun.
"Para responden merupakan penduduk kota dan banyak yang berada di antara kelompok yang peduli lingkungan, jadi mereka mungkin lebih menyukai larangan daripada warga umumnya,"kata Townshend, konsultan konservasi satwa liar yang berbasis di China.