Meski Ada Corona, Mustahil Larang Jual Beli Daging Satwa Liar di China
- Foxnews
Karena permintaan akan obat tradisional, trenggiling hampir punah di Cina dan sekarang menjadi hewan yang paling banyak diperdagangkan di dunia.
Para peneliti menemukan bahwa trenggiling mungkin menjadi pembawa virus yang berkaitan dengan virus yang menyebabkan COVID-19. Merujuk pada studi yang dipublikasikan di jurnal Nature, penelitian ini juga menekankan peran hewan dalam wabah yang sedang terjadi belum bisa dipastikan.
Satwa liar diternakkan demi bulu
Hampir 75 persen dari industri penangkaran satwa di China adalah untuk produksi bulu dari hewan seperti anjing ras dan rubah, menurut penelitian Chinese Academy of Engineering pada 2017.
"Pada tahun 2018, sekitar 50 juta hewan dikembangbiakkan dan dibunuh demi kulitnya di China," kata Pei F Su, CEO dan salah satu pendiri ActAsia, sebuah organisasi yang berkampanye melawan industri bulu dari penangkaran satwa liar di negeri Tirai Bambu.
"Daging anjing, rakun dan rubah yang diternakkan di penangkaran demi bulu mereka juga kemudian dijual."
Para akademisi China sepakat ada celah seperti itu.
"Karena produksi bulu menyumbang lebih dari tiga perempat perdagangan satwa liar, jika produknya tidak sepenuhnya dilarang dalam perdagangan bulu, maka kita nyaris tidak mengurangi penggunaan komersial akan satwa liar," kata Jiang Jin Song, asisten profesor di Universitas Tsinghua, China.