Pemerintah Tak Perlu Repot Basmi Kartel Narkoba, Cukup Lockdown Corona
- U-Report
“Karena perantara kami telah menangguhkan penerbangan ke Cina, kami jadi kekurangan barang dan menggantinya dengan produk Meksiko dan Amerika Serikat (AS),” kata Edson Navarro, salah satu vendor tas lokal saat diwawancara oleh televisi Meksiko, Televisa.
Bisnis di pasar ini telah ‘terpukul’ dengan jumlah penjualan turun 50%. Tetapi kelompok mafia Union Tepito masih juga menuntut pembayaran ‘uang perlindungan’, dan telah mulai menculik dan bahkan membunuh beberapa dari mereka yang menolak untuk patuh. Media Meksiko telah melaporkan bahwa beberapa vendor kini meminta pemerintah kota untuk mengirimkan penjaga nasional untuk menjamin keselamatan mereka.
Produksi obat terganggu
Tidak hanya bisnis yang terpukul, pasokan bahan kimia impor dari Cina untuk memproduksi obat-obatan sintetis juga mengalami penyusutan akibat penguncian. Sebelum wabah corona muncul, provinsi Hubei di Cina sejatinya menjadi eksportir utama dari fentanyl, sebuah opioid. Namun kini, kartel obat bius besar Sinaloa dan Jalisco Nueva Generacion (CJNG) di Meksiko telah kekurangan bahan baku untuk memproduksi obat-obatan ini, demikian dilaporkan oleh insightcrime.org.
Kelangkaan bahan baku ini akhirnya membuat bos Sinaloa, Ismael “El Mayo” Zambada menaikkan harga pasar untuk obat-obatan sintetis ini, demikian seperti dilaporkan oleh surat kabar mingguan Meksiko, Riodoce.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa harga 1 pound (kurang dari setengah kilogram) metamfetamin, stimulan yang dikenal luas dengan sebutan met kristal, kini melonjak dari 2.500 peso (sekitar 1,6 juta rupiah) menjadi 15.000 peso (sekitar 267 juta rupiah).
Untuk mendapatkan bahan baku ilegal dari AS juga menjadi jauh lebih sulit. “Lima hari yang lalu adalah terakhir kalinya kami membawa sesuatu melintasi perbatasan. Itu pun hanya tiga kilo,” kata seorang penyelundup dari Mexicali, kepada blogdelnarco, sebuah platform yang meliput kejahatan terorganisir Meksiko.
“Kami memiliki pengaturan sendiri dengan polisi perbatasan dan penyelundup kami sudah tahu pos perbatasan mana yang akan digunakan. Tetapi sekarang, banyak perbatasan secara mengejutkan ditutup. Itu membuat bisnis kami jauh lebih berisiko,” ujarnya.