Operasi Intelijen Berburu Penangkal Virus Corona

Ilustrasi operasi intelijen berburu penangkal Virus Corona.
Sumber :
  • it-daily.net

VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 yang menjakiti mayoritas negara di dunia, termasuk Indonesia, membuat badan intelijen turun tangan. Mereka melakukan operasi intelijen berburu penangkal Corona, seperti ventilator, masker, alat pelindung diri (APD) hingga vaksin anti Corona, ke seantero jagat.

Luar Biasa, Jadi Kepala BIN Ternyata Jenderal Hantu Rimba TNI Ini Pecah Sejarah Danjen Kopassus

Salah satunya Badan Intelijen Israel, Mossad, yang ikut 'berperang' merebut peralatan medis. Mengendus sebuah operasi intelijen suatu negara ibarat melihat sungai yang aliran airnya tenang. Namun, arus bawahnya begitu dahsyat deras.

Mengutip situs Haaretz, Kamis, 2 April 2020, sumber internal Mossad yang tidak ingin diungkap identitasnya mengatakan bahwa badan intelijen di seluruh dunia mengubah fokus mereka dari keamanan nasional menjadi perburuan peralatan medis Virus Corona.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Ia bahkan sampai menggambarkan perlombaan sengit dan rahasia yang sedang berlangsung untuk mengendalikan pasokan medis global yang terbatas. "Senyap tapi riuh. Ini operasi intelijen skala besar," ungkapnya.

Mencuci tangan, cegah penyebaran corona

BIN Tegaskan Bukan Anggotanya yang Bikin Ribut di Jaksel
Hand sanitizer.

Mossad memang secara terbuka menyatakan keterlibatannya dalam pengadaan pasokan medis untuk Israel, termasuk mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh 500 ribu alat tes Corona pada bulan lalu. Meski begitu, Mossad menolak untuk mengonfirmasi sumber pasokan utama alat medis tersebut.

Sementara itu, sumber lainnya di Mossad mengklaim bahwa pemerintahnya telah memerintahkan Mossad untuk secara diam-diam mendapatkan ventilator. Karena, menurut dia, itu adalah kunci dalam menjaga pasien COVID-19 yang paling parah untuk tetap hidup ketika infeksi merusak paru-paru mereka.

"Infeksi ini membuat para pasien semakin sulit bernafas. Dunia menjualnya melalui celah. Nah, kita hanya perlu menemukan celah itu. Anda tahu kalau kami adalah juara dunia dalam operasi intelijen. Kami tahu bagaimana mengelola operasi intelijen yang kompleks sekalipun," jelasnya, seperti dikutip dari al-monitor.

Ia juga mengklaim Mossad telah berhasil mendapatkan pasokan medis seperti 25 ribu unit masker pernapasan N95, 10 juta unit masker bedah, 700 lebih perlatan yang terkait dengan ambulans, serta ratusan ventilator.

"Untuk ventilator, kami tetap yakin bisa mendapat 7 ribu unit. Karena, seluruh dunia kini menjaga dirinya sendiri. Harga pun telah naik empat hingga lima kali lipat," tegas dia.

Kata-kata Bijak Penyemangat Untuk Pasien Covid-19

Masker bedah.

Namun, para pejabat Israel sejauh ini menolak mengomentari negara-negara yang telah menyediakan pasokan medis untuk mereka. Tapi, berdasarkan laporan media mengungkap bahwa peralatan medis yang diperoleh Israel berasal dari negara-negara di Teluk Persia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Berbeda dengan Mossad, badan intelijen global lainnya belum membuat pengumuman tentang keterlibatan mereka dalam berebut peralatan medis sebagai bagian dari perang melawan wabah Virus Corona.

Sebelumnya juga beredar laporan bahwa ada operasi rahasia yang dilakukan oleh sejumlah negara termasuk China dan Korea Utara dalam memperoleh pasokan medis. Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa negara-negara kekuatan Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS) terlibat dalam transaksi semacam itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa kenaikan harga dan potensi kekurangan pasokan medis global terjadi karena ada penimbunan dan produksi yang terbatas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya