Malaysia Gratiskan Internet, Gimana Indonesia? Ini Respons Menkominfo
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pemerintah Malaysia bersama operator telekomunikasi akan menyediakan internet gratis untuk masyarakat mulai 1 April 2020 selama masa MCO atau Movement Control Order. Apakah Indonesia juga akan memiliki langkah yang sama dalam situasi social distancing dan work from home ini?
"Dari minggu yang lalu, operator telekomunikasi seperti Telkomsel sudah memberikan pulsa gratis kepada mahasiswa di beberapa perguruan tinggi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate dalam pesan WhatsApp kepada VIVA, Minggu, 29 Maret 2020.
Beberapa waktu lalu, sejumlah operator seluler merilis program akses gratis, namun khusus untuk beberapa aplikasi belajar online. Telkomsel mengumumkan menyediakan kuota hingga 30 gigabyte (GB) secara cuma-cuma bagi masyarakat yang ingin mengkases materi pelajaran melalui aplikasi Ruangguru.
Pengguna Telkomsel bisa mengakses materi Sekolah Online dan Ruang Belajar di aplikasi itu selama 30 hari sejak aktivasi. Telkomsel juga kolaborasi dengan pengelola aplikasi belajar online lainnya, yakni Quipper, Zenius, Cakap hingga Bahaso.
Sementara XL Axiata memberikan gratis 2GB per hari untuk mengakses sejumlah aplikasi atau layanan data yang bisa membantu belajar atau bekerja dari rumah, mulai 18 hingga 31 Maret 2020. Aplikasi-aplikasi yang dimaksud mencakup Udemy, Ruangguru, dan Zenius untuk para pelajar atau mahasiswa.
Kemudian Tri Indonesia yang menyediakan paket Unlimited AlwaysOn untuk akses aplikasi penunjang aktivitas di rumah seperti Edmodo, Ruangguru, dan Zenius. Tak ketinggalan Smartfren yang merilis Kartu Perdana 1ON Plus yang hanya dibanderol Rp20 ribu dan sudah mendapat 0,5GB setiap bulan selama enam bulan.
Terakhir ada Indosat, melalui Ooredoo Business mereka menyediakan kapasitas bandwidth gratis dari layanan internet yang digunakan untuk mendukung kuliah online. Perusahaan juga menggratiskan akses telepon ke hotline Virus Corona yaitu 119 ext 9 atau 1500-567.
Upaya Pemerintah
Selain itu, Menteri Johnny menjelaskan, layanan akses telekomunikasi khususnya data internet mengalami perubahan konfigurasi, dari yang semula pada hari kerja penggunaan sangat tinggi di perkantoran, perguruan tinggi, dan sekolah kini beralih ke pemukiman. Ada kenaikan sekitar 5 hingga 10 persen penggunaan data di pemukiman jika merujuk pada beberapa operator yang jumlah subscribers-nya berbeda.
“Dengan physical distancing memang masyarakat cenderung berkomunikasi via data (untuk mereka yang memiliki device seperti smartphone, Ipad, android dll. Dari monitoring dan evaluasi Dit Pengendalian Ditjen PPI layanan akses telekomunikasi masih dapat dilakukan dengan Quality of Service atau QoS yang baik pada bandwith yang tersedia bagi masing-masing operator seluler. Gagal akses dan gagal panggil relatif kecil,” katanya menjelaskan.
Karenanya, masyarakat diimbau untuk menggunakan layanan ini dengan baik. Pemerintah pun menurutnya akan melakukan segala cara untuk membuat internet di Indonesia tetap stabil dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kominfo akan mencari semua cara untuk memastikan ketersediaan bandwidth yang cukup untuk mengatasi peningkatan traffic suara dan data," Johnny G Plate menambahkan.