Gerakan Earth Hour di Kala Corona Menggila
- ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
VIVA – Social distancing dan pembatasan gerak-gerik fisik yang dilakukan sejumlah negara di dunia akibat wabah Virus Corona COVID-19 berdampak pada penurunan polusi udara di beberapa tempat seperti China dan Amerika Serikat. Namun, hal itu tak berarti kerusakan iklim akan berakhir.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan gerakan Earth Hour, yakni gerakan sedunia yang diinisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF) yang berlangsung setiap tahun sejak 2007. Agenda tahunan ini berlangsung pada Sabtu malam ini, mulai dari pukul 20.30 hingga 21.30 waktu lokal.
Untuk berpartisipasi demi Bumi yang lebih baik, Anda bisa mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tersambung ke listrik selama satu jam, saat Anda diam di rumah di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
Mengutip situs Metro, Sabtu, 28 Maret 2020, gerakan ini diadakan setiap tahun untuk mendorong individu, komunitas dan pebisnis untuk mematikan lampu yang tidak terpakai selama satu jam, sebagai komitmen untuk melindungi dan menghormati Planet Bumi.
Tujuan Earth Hour adalah untuk mengatasi perubahan iklim dan telah berkembang untuk memicu percakapan global tentang hilangnya keanekaragaman hayati dan alam di seluruh dunia. Intinya, kampanye ini dimaksudkan untuk bagaimana masa depan Bumi yang ramah lingkungan.
Earth Hour pertama dimulai sebagai acara mati lampu di Sydney, Australia, pada 2007. Kala itu, lebih dari 2,2 juta orang dan 2.000 bisnis memadamkan lampu selama satu jam selama acara Earth Hour pertama berlangsung.
"Earth Hour adalah tentang kekuatan komunitas global yang saling berhubungan, yang bersatu untuk mendorong tindakan nyata demi masa depan berkelanjutan planet kita," kata Andy Ridley, CEO dan salah satu pendiri Earth Hour.