Kamera Thermal Efektif Awasi Suhu Tubuh, Ada Tapinya
- Istimewa
VIVA – Menurut data dari covid19.go.id, hingga 23 Maret 2020 sudah ada 185 negara yang mengalami dampak dari pandemi virus corona COVID-19. Total pasien yang dinyatakan positif, jumlahnya mencapai 294 ribu orang.
Wabah virus ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga April, dan mencapai puncaknya pada Mei 2020. Itu sebabnya, warga diminta untuk sementara melakukan semua kegiatan sehari-hari di rumah, termasuk bekerja dan belajar.
Salah satu gejala dari virus corona, yakni tubuh mengalami demam hingga suhu lebih dari 38 derajat celcius. Untuk memantaunya, ada beberapa cara. Yang paling umum yakni mengecek suhu tubuh dengan thermal gun.
Tapi, hal itu tidak efektif untuk memantau lokasi yang banyak diakses oleh warga. Meski diimbau untuk tetap di rumah, namun ada yang masih harus menunaikan tugas di tempat kerja. Pusat perbelanjaan juga ada yang buka, memberi kesempatan masyarakat membeli keperluan medis atau menarik uang,
Untuk memantau mereka, cara yang efektif adalah dengan memanfaatkan kamera pendeteksi panas, atau biasa disebut dengan istilah thermal camera. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia, Dr Sanny Suharli.
“Penggunaan kamera thermal di area publik lebih direkomendasikan, karena memiliki kontak lebih sedikit, akurasi lebih baik dan minim human error. Ini sekaligus mengantisipasi lonjakan aktivitas pada bulan ramadan dan Idul Fitri,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 25 Maret 2020.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Professtama Teknik Cemerlang, Irwandi Salim menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan kamera thermal dapat efektif.
Pertama, pilih yang tingkat akurasinya di bawah 0,5 derajat celcius. Kamera jenis ini didesain khusus untuk memantau suhu tubuh manusia, bukan industri.
Lalu, tempatkan kamera dalam jarak yang efektif. Semakin besar sensornya, maka jarak pantau bisa semakin jauh. Saat ini, ada kamera thermal yang dapat mendeteksi suhu dalam jarak 1-2 meter persegi, seperti W95 dari Jisung Protech. Jika ingin yang lebih luas lagi jarak pantaunya, maka tersedia Jisung Protech D60.
Terakhir, pastikan adanya pelatihan penggunaan dan layanan purna jual. Kamera jenis ini idealnya ditempatkan di dalam ruangan, dan terkoneksi dengan layar monitor. Saat alarm berbunyi, idealnya hanya petugas yang dapat mendengarnya.
“Sepanjang Februari dan Maret, ada peningkatan permintaan kamera thermal Jisung Protech lebih dari 10 kali lipat, karena rekomendasi WHO untuk mengukur suhu tubuh sebagai langkah awal deteksi COVID-19,” tutur Irwandi.