Kata Ilmuwan soal Jamu hingga Merokok Bisa Memerangi Virus Corona
- U-Report
Siapa yang mengatakannya? Di televisi Fox Business, Presiden Donald Trump mengatakan, "anda tahu di bulan April, virus ini akan mati karena cuaca yang lebih hangat."
Menurut CNN, dia juga mengatakan hal yang sama kepada beberapa gubernur di AS, "anda tahu banyak yang mengatakan ini akan berakhir di bulan April dengan suhu panas, dengan suhu meningkat, virus ini akan menghilang bulan April."
Seberapa luas pemberitaan ini? Pernyataan Donald Trump ini sudah dilaporkan oleh media di seluruh dunia.
Inilah yang dikatakan para ahli :
Profesor Penyakit Pernapasan di University of Technology Sydney, Brian Oliver berpendapat virus yang mati tergantung pada tingkat suhu yang dibicarakan.
"Sebagai contoh, suhu tubuh kita adalah 37 derajat Celcius dan kita tahu virus corona masih bisa bertahan hidup," ujarnya.
"Jadi kalau suhu 37 derajat atau 40 derajat Celsius, mungkin masih akan bertahan hidup," Kata Professor Oliver.
"Bila suhunya 50 derajat Celcius, mungkin virus itu tidak akan bertahan hidup. Namun dimana ada tempat di dunia ini yang suhunya mencapai 50 derajat?"
Pakar penyakit pernapasan juga mengatakan kepada CNN mungkin terlalu dini untuk mengatakan suhu yang panas akan berdampak pada virus.
Namun Professor Oliver mengatakan suhu yang tinggi bisa bermanfaat.
"Suhu ekstrim digunakan sebagai bentuk sterilasi di rumah sakit," katanya.
"Dan bila memang pas matahari terik, sinar ultra violet (UV) yang dipancarkan matahari bisa membunuh virus. Pada dasarnya sinar UV menghancurkan bahan genetik. Namun kita tidak tahu seberapa lama diperlukan untuk membunuh virus tersebut."
"Jadi panas bisa bermanfaat, namun hari yang panas, seperti suhu 37 derajat Celcius bisa dianggap sebagai hari yang panas, tidak akan banyak bermanfaat."
Mencegah corona dengan minum air kencing sapi
Seperti dilaporkan koresponden Asia Selatan ABC James Oaten
Campuran air kencing sapi dianggap bisa mengurangi kemungkinan terkena serangan virus corona.
Reuters: Danish Siddiqui
Siapa yang mengatakannya? Beberapa kelompok masyarakat Hindu dan seorang politisi di India.