Apple dan Google Bantu Amerika Perangi COVID-19
- Daily Express
VIVA – Dua rakasa teknologi global, Apple dan Google, membantu pemerintah Amerika Serikat dalam memerangi Virus Corona COVID-19. Wakil Presiden AS Mike Pence mengumumkan Apple akan menyumbang dua juta masker N95, sedangkan Google merilis situs pemantau COVID-19.
Informasi Apple bagi-bagi masker N95 ini dikonfirmasi sendiri CEO-nya, Tim Cook, lewat postingannya di Twitter. Dikutip dari situs 9to5Mac, Senin, 23 Maret 2020, saat ini Apple sedang membantu mencari pasokan untuk membantu otoritas kesehatan di Eropa dan Amerika Serikat.
Wabah ini telah menyebabkan mereka membutuhkan sumber daya untuk pasien maupun tenaga medis. Masker menjadi salah satu kebutuhan yang langka. Pemerintah negeri Paman Sam baru-baru ini membuat regulasi untuk memudahkan industri membuat masker. Tampaknya Apple akan bergabung dalam hal itu.
Diperkirakan Amerika Serikat membutuhkan 3,5 miliar masker, atau tergantung dari seberapa buruk Virus Corona berkembang di sana. Dengan adanya peraturan baru ini banyak perusahaan berkomitmen menyumbang dan membuat masker N95 untuk membantu mengisi kelangkaan.
Inisiatif Apple membantu pasokan masker adalah kontribusi terbarunya untuk membantu memerangi pandemi COVID-19. Pada 13 Maret lalu, Apple telah menyumbang US$15 juta untuk membantu pasien dan mengurangi dampak ekonomi.
Dua hari kemarin, Cook mengaku jika Apple telah berdonasi dalam jumlah besar untuk Protezione Civile di Italia, termasuk dalam bentuk pasokan untuk medis. Sementara itu, Google resmi merilis situs web untuk pemantau Virus Corona.
Di sana pengunjung web akan mendapat informasi yang berkaitan dengan wabah ini. Akan ada menu informasi untuk gejala, pencegahan, statistik secara global dan informasi lokal yang relevan.
Dikutip dari situs The Verge, dalam sebuah postingan pengumuman, Google mengatakan pengguna bisa menemukan informasi berbasis negara, tips keselamatan dan pencegahan, tren pencarian terkait virus corona dan informasi lainnya untuk individu, pendidik dan pebisnis.
"Kami tekankan bahwa informasi yang Google tayangkan sumbernya otoritatif, seperti WHO dan CDC," kata Google, dalam pengumumannya. Saat ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun juru bicara perusahaan mengatakan segera merilis dalam bahasa Spanyol.
Situs juga dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas, termasuk penggunaan font yang lebih besar dari yang biasa digunakan Google.
Kemudian, dihadirkan juga konten video, peta global yang menunjukkan kasus terkonfirmasi berdasarkan negara, dan informasi lainnya mengenai upaya Google dalam memerangi wabah, termasuk menyisipkan konten dari YouTube.