Lupakan Sejenak Corona, NASA Mau Ajak Masyarakat Tengok Planet Neraka
- Pixabay
VIVA – Lupakan sejenak heboh pandemi Virus Corona COVID-19, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) mengajak masyarakat untuk membantu mereka merancang sensor robot penjelajah untuk Venus, yang mendapat julukan sebagai planet neraka.
Mereka berencana mengirim robot penjelajah yang sangat kuat ke permukaan Planet Venus. Robot ini dinamakan Automaton Rover for Extreme Environments (AREE). Dilansir dari laman Space, Senin, 23 Maret 2020, robot tersebut akan menggunakan tenaga angin untuk tetap bisa hidup di sana selama beberapa bulan.
AREE membutuhkan sensor untuk menghindari rintangan di lingkungannya, seperti batu dan medan curam. Robot penjelajah ini adalah bagian dari program Innovative Advanced Concept NASA yang menggunakan teknologi baru untuk membuatnya bisa bertahan di lingkungan yang lebih keras di luar angkasa.
Namun sayang, robot penjelajah ini belum siap untuk dikirim ke Planet Venus. NASA juga belum secara resmi menyetujui misi AREE untuk diluncurkan, tapi mereka berharap teknologi tersebut akan digunakan suatu hari nanti di permukaan Venus di mana belum ada pesawat luar angkasa yang berhasil mendarat di sana sejak 1985.
"Bumi dan Venus pada dasarnya adalah saudara kandung. Tapi Venus pada satu titik berubah dan menjadi tidak ramah terhadap kehidupan seperti yang dulu kita kenal," ujar peneliti utama AREE, Jonathan Sauder.
Dengan menjelajahi daratan planet terdekat kedua dari Matahari itu, maka ilmuwan NASA akan bisa memahami apa yang menyebabkan Bumi dan Venus menyimpang di jalur yang sangat berbeda dan dapat menjelajahi dunia asing, yang tepat berada di halaman belakang Bumi.
Itulah sebabnya NASA menyebut Venus sebagai planet neraka. Karena, planet ini diselimuti awan dan permukaannya ditutupi oleh aliran lava serta kemungkinan memiliki gunung berapi aktif, membuat Venus memiliki suhu seperti oven, sekitar 450 derajat celcius.
Beberapa hadiah telah mereka siapkan untuk masyarakat yang memberi konsep untuk sensor di mana AREE harus bertahan di suhu Venus dan permukaan yang ekstrem. Masalah utamanya adalah alat elektronik tidak bisa bertahan lebih dari 120 derajat celcius.
Hadiah utama adalah sebesar US$15 ribu atau Rp247 juta, juara kedua sebesar US$10 ribu atau Rp165 juta, dan juara ketiga akan mendapat US$5 ribu atau Rp82 juta, yang akan diumumkan Juli mendatang. Pengumuman lebih lanjut tersedia pada platform crowdsourcing HeroX.