Obat HIV Tak Efektif Sembuhkan Pasien Positif Corona
- U-Report
VIVA – Sebuah penelitian menunjukkan pengobatan pasien positif Corona (COVID-19) dengan kombinasi obat HIV, yaitu lopinavir dan ritonavir, ternyata tidak efektif. Penemuan ini berdasarkan pada penelitian yang dirilis Rabu malam di New England Journal of Medicine, seperti dilansir dari Asiaone, Kamis, 19 Maret 2020.
Sebelumnya, sebuah tes pada pasien asal China dengan penyakit COVID-19 yang parah menemukan 99 pasein yang menerima kaletra dari AbbVie Inc, yang merupakan kombinasi lopinavir dan ritonavir, ternyata bernasib tidak lebih baik daripada 100 pasien yang menerima perawatan standard.
Pasien yang menerima pengobatan kombinasi obat HIV hanya menunjukkan sedikit peningkatan dalam waktu untuk perbaikan klinis dan mortalitas selama 28 hari, tetapi perbedaannya tidak signifikan secara statistik.
Selain itu, pasien yang memakai obat kombinasi HIB imi menunjukkan perbaikan klinis setelah rata-rata 15 hari dibandingkan dengan 16 hari dengan perawatan standard, perbedaan yang ditandai oleh para peneliti sebagai "signifikan, meskipun sederhana".
Kombinasi lopinavir-ritonavir juga menghasilkan lebih banyak efek samping, mendorong pengobatan dihentikan pada 13,8 persen pasien.
Kombinasi obat tidak diuji terhadap plasebo, yang merupakan standard emas dalam menilai efektivitas pengobatan. Semua pasien menderita pneumonia dan dirawat di Rumah Sakit Jin Yin-Tan di Wuhan, kota di mana pandemi dimulai.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Bin Cao dari Pusat Penelitian Klinis Nasional untuk Penyakit Pernafasan menyimpulkan bahwa pengobatan tidak dikaitkan dengan peningkatan klinis atau kematian pada pasien yang sakit parah dengan COVIF-19 berbeda dari yang terkait dengan perawatan standard.
"Sayangnya hasil persidangan mengecewakan. Pengobatan tidak memiliki efek nyata pada replikasi virus, yang merupakan cara terapi seharusnya bekerja," kata mereka.
Kombinasi obat HIV diketahui telah digunakan oleh dokter di berbagai negara dengan harapan agar pengobatan berjalan efektif. Bahkan, Kementerian Kesehatan India telah merekomendasikan perawatan pasien COVID-19 dengan menggunakan kombinasi obat HIV ini.