Konten Kamu 'Bapuk', Jangan Harap Tayang di TikTok

TikTok
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Aplikasi video pendek asal China Tiktok nampaknya akan lebih galak dengan konten yang dibagikan para penggunanya. Platform itu kabarnya akan hanya menampilkan video yang menarik saja.

IHEAC 2024, Tempat Audiophile Berkumpul dan Bereksplorasi

Dalam sebuah laporan, para bos platform berbagi video itu memerintahkan moderator untuk menekan klip yang menampilkan keburukan di platformnya.

Dalam sebuah dokumen yang bocor mengatakan, video yang menampilkan kemiskinan pedesaan, manula dengan banyak kerutan, perut besar akibat bir, dan senyum palsu.

Viral Juru Parkir Liar Lakukan Pelecehan Seksual dengan Memegang Dada Korban, Pelaku Akui Tak Takut Polisi

Selain itu blokir juga berlaku bagi video yang merusak kehormatan nasional atau mengkritik lembaga negara seperti kepolisian.

Dikutip dari situs The Sun, Selasa, 17 Maret 2020, perusahaan di balik Tiktok, Bytedance Technology, khawatir dengan postingan tidak menarik itu bisa menurunkan tingkat retensi baru jangka pendek.

Gara Gara Sebotol Viral, Shinta Arsinta dan Mala Agatha Dapat Rezeki dari Megah Music

Seorang juru bicara Tiktok tidak menyangkal laporan tersebut. Namun ia mengatakan jika pihak platform tidak lagi menggunakan pedoman tersebut atau dalam beberapa kasus tidak pernah ada.

Selain itu TikTok telah membangun Trust and Safety Center di California AS, Dublin Republik Irlandia, dan Singapura untuk mengawasi pengembangan kebijakan moderasinya.

Ia juga mengatakan jika pedoman dalam laporan itu bukanlah pendekatan yang benar dan sudah tidak digunakan lagi. Hingga saat ini Tiktok jadi aplikasi terpopuler dengan 1,5 miliar unduhan di seluruh dunia.

Pengguna bisa mengunggah video pendek mereka yang berisi penampila tari, lip-sync lagu dan lain-lain. Namun Tiktok mendapatkan kritikan karena cara mereka menangani konten di aplikasinya.

Video dari transaksi narkoba, bullying, hingga propaganda teroris telah masuk ke sana. Tapi Tiktok mengklaim jika sudah mengawasi isi konten pada platformnya secara ketat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya