Pandemi Virus Corona, Fortnite dan COD Laris Manis
- callofduty.com
VIVA – Sebagai langkah meredam penyebaran pandemi virus corona, pemerintah Italia memutuskan menutup seluruh wilayah provinsi di bagian utara negara. Kejadian ini juga membuat sejumlah warga mulai tinggal di rumah, menutup toko, restoran, serta sekolah.
COVID-19 membuat banyak orang diminta menjaga jarak satu sama lain, bekerja jarak jauh dan tinggal di rumah. Buntutnya di Italia, game online jadi pelarian masyarakat menyusul merebaknya COVID-19.
Keuntungan terbesar dari hal ini datang dari Fortnite dan Call of Duty. Perusahaan telekomunikasi setempat memerhatikan ada lonjakan lalu lintas dari dua game itu.
"Kami melaporkan ada kenaikan lebih dari 70 persen dari lalu lintas internet melalui jaringan darat kami, dengan kontribusi terbesar dari game online seperti Fortnite," kata Chief Executive Officer Telecom Italia, Luigi Gubitosi, dikutip dari laman Cnet, Jumat, 13 Maret 2020.
Baca juga: Lagi, Pemain Serie A Italia Positif Corona
Pembuat Fortnite, Epic tidak segera menanggapi komentar soal lonjakan traffic ini. Pengakuan lain dibuat penerbit video game Call of Duty yang merilis seri terbarunya minggu ini. Pihaknya telah menarik 6 juta orang untuk bermain dalam 24 jam pertama.
Sementara itu, perusahaan telekomunikasi Vodafone di Inggris dan Telia di Swedia sedang bersiap untuk permintaan bandwidth yang tinggi. Persiapan yang sama kemungkinan juga dilakukan operator dan layanan lokal Amerika Serikat menyusul penutupan sekolah di seluruh negeri.
Verizon di Amerika Serikat mengaku belum ada peningkatan penggunaan data internet sejauh ini. Namun pihak perusahaan mengatakan memiliki rencana merogoh kocek US$18,5 miliar tahun ini untuk peningkatan jaringan yang mendukung 5G wireless dan keandalan yang lebih besar.
Mereka juga akan memprioritaskan permintaan jaringan dari tempat penting seperti rumah sakit dan lembaga pemerintah jika jaringannya di bawah tekanan.