Astronot Tetap Manusia Biasa, Butuh Seks Meski di Luar Angkasa
- Outside Magazine
VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat membantah adanya aktivitas seksual selama para astronot menjalankan misi di luar angkasa. Menurut para ilmuwan NASA, meskipun mereka sudah dilatih sangat keras, namun astronot tetap manusia biasa dengan segala kebutuhannya.
Nah, supaya misi berhasil maka NASA perlu mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan manusia serta memberi solusi yang nyata dan konkret yang didasarkan pada sains. Dari situs The Conversation, Rabu, 11 Maret 2020 dijelaskan bahwa keintiman dan seksualitas adalah kebutuhan dasar.
Maskipun NASA membantah, namun kita tidak pernah tahu apakah memang aktivitas itu tidak pernah terjadi atau tidak ada yang membicarakannya. "Kami tidak mempelajari seks di ruang angkasa, dan kami tidak memiliki penelitian yang sedang berlangsung tentang hal itu," kata Juru Bicara NASA, Bill Jeffs.
Ilmuwan prihatin eksplorasi ruang angkasa membatasi peluang manusia saling berhubungan, keintiman dan seksualitas dalam jangka waktu lama. Mungkin ada yang mampu menahan hasrat seks tapi itu bisa berefek ke kesehatan fisik dan mental astronot.
Kesenjangan ini menurut para peneliti bisa diatasi dengan teknologi erotis yang disediakan untuk kru dan penduduk di luar angkasa. Teknologinya bisa mencakup pada mainan seks, bisa disebut sebagai erobot.
Contoh erobot adalah robot seks, chatbot erotis, dan partner virtual. Sistem ini tengah diteliti dan dipelajari interaksinya dengan manusia dan fenomena terkait. Berbeda dengan teknologi sebelumya, erobot memiliki peluang hubungan intim dengan partner buatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan ini erobot menjadi solusi untuk mengatasi kondisi yang tidak manusiawi di luar angkasa. Selain berkaitan dengan seks, teknologi ini juga mampu mengatasi kesepian dan kecemasan di luar Bumi.
Mereka akan memiliki bentuk yang bervariasi dengan material yang ringan. Wujudnya bisa dalam bentuk virtual reality (VR) atau augmented reality (AR) yang dikombinasikan dengan mainan seks. Teknologi ini juga bisa digunakan di Bumi.