NASA Memburu Alien Pakai Mesin Waktu di Luar Angkasa
- Slate.com
VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) Amerika Serikat bersama perusahaan dirgantara Northrop Grumman menciptakan mesin waktu untuk memburu alien di luar angkasa. Mesin penjelajah waktu bernama James Webb Space Telescope (JWST)? itu akan diluncurkan tahun depan, dan diklaim menjadi teleskop paling kuat yang pernah dibuat manusia.
Mengutip situs The Sun, Rabu, 11 Maret 2020, mesin waktu seharga US$10 miliar atau Rp141,6 triliun ini rencananya akan resmi dioperasikan pada 2021, setelah sebelumnya sempat mengalami penundaan.
"Selama beberapa tahun terakhir kami bekerja dalam dua bagian. Sampai akhirnya pada musim panas tahun lalu proyek ambisius ini akhirnya selesai melalui jalan yang panjang. Tahun depan akan segera diluncurkan," kata Scott Willoughby dari Northrop Grumman.
Ia mengaku membutuhkan waktu hingga 24 tahun dengan bantuan ribuan ilmuwan dan insinyur untuk menyelesaikan teleskop ini. Para ahli ini berasal dari 24 negara di tiga badan antariksa, yaitu NASA, Badan Antariksa Kanada, serta Badan Antariksa Eropa.
Mengorbit dengan jarak hampir 1 juta mil dari Bumi dan berukuran kira-kira empat lantai, James Webb Space Telescope (JWST) akan memindai cahaya dari bintang dan galaksi. Teleskop ini bahkan dapat 'mengintip' hingga jarak 13.7 miliar tahun cahaya melalui ruang angkasa, karena mengorbit sangat jauh dari Bumi.
Bagi kebanyakan teleskop ruang angkasa, atmosfer tebal Bumi biasanya akan mengaburkan hasil pembacaan. Namun JWST tidak akan memiliki masalah itu. Salah satu tujuan diluncurkannya JWST adalah untuk menemukan planet baru di luar Tata Surya dan memindai atmosfer mereka untuk mencari tanda-tanda keberadaan alien.
Secara khusus pencarian akan difokuskan untuk mencari oksigen, sebagai salah satu indikator utama atas keberadaan suatu kehidupan. JWST juga mampu 'melihat ke masa lalu' dengan memindai cahaya yang dilepaskan oleh galaksi dan bintang yang sangat jauh.
Kemampuan perjalanan waktu ini didasarkan pada fakta bahwa cahaya pun memiliki batas kecepatan. Semakin jauh seseorang mampu melihat ke ruang angkasa, semakin banyak waktu telah berlalu sejak cahaya yang kita lihat sebelumnya memulai perjalanan menuju seseorang tersebut.
Jadi jika sebuah bintang meledak enam miliar tahun cahaya, cahaya dari peristiwa itu akan membutuhkan waktu hingga enam miliar tahun untuk mencapai Bumi. Sehingga sangat efektif untuk memungkinkan manusia untuk melihat ke masa lalu. Semakin jauh suatu objek, semakin lama cahaya itu pergi sebelum terdeteksi.
Dengan teleskop, kita dapat melihat hingga ke ujung alam semesta yang terlihat. Usia alam semesta adalah sekitar 13.5 miliar tahun dan kita dapat mengatakan bahwa cahaya telah berjalan sejauh itu sebelum kita mencapainya," kata Profesor Alistair Glasse, dari Pusat Teknologi Astronomi Inggris.
JWST memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari pendahulunya yakni Teleskop Hubble. JWST juga 100 kali lebih kuat berkat cermin berlapis emasnya yang besar.
Cermin tersebut membentang sepanjang 21 kaki, juga komponen berilium dilapisi dengan film emas vaporised yang bagus untuk memantulkan cahaya inframerah ke peralatan sensor. Sensitivitas inframerah ini nantinya akan membantu para astronom memahami bagaimana galaksi berkumpul selama miliaran tahun.