Apa Kabar Libra, Mata Uang Digital Punya Facebook

Uang digital Facebook, Libra.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Apa Kabar Libra? Mata uang digital milik Facebook ini kabarnya mau diubah konsepnya. Facebook kemungkinan memasukkan aset kripto lain sebagai bagian dari layanan agar bisa meluncurkan Libra.

Ramalan Zodiak Jumat 22 November 2024, Libra: Hati-hati dengan Orang di Sekelilingmu

Mengutip situs CNET, Kamis, 5 Maret 2020, aset kripto lain tersebut bisa berasal dari bank sentral dunia dan didukung oleh mata uang konvensional dunia seperti dolar AS maupun Euro.

Hal ini jelas berbeda dari konsep awal, di mana Facebook ingin Libra sebagai mata uang digital tunggal di dunia.

Ramalan 12 Zodiak Awal November 2024: Leo Jangan Takut Proaktif, Capricorn Kerja Keras Berbuah Manis

Dengan mengubah konsep maka kemungkinan bisa membantu untuk menenangkan regulator industri keuangan yang khawatir soal data pribadi. Mengingat adanya skandal yang dialami Facebook serta penggunaan mata uang digital untuk tujuan pencucian uang (money laundering).

Facebook merupakan bagian dari Libra Association. Kelompok ini terdiri dari 21 anggota pendiri seperti Uber, Spotify, dan Mercy Corps. Raksasa jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu juga membuat dompet digital (e-wallet) bernama Calibra untuk menyimpan koin Libra.

Cuan Abis! 3 Zodiak Ini Bakal Dapat Keberuntungan Finansial di November 2024

Seperti diketahui, Libra resmi diperkenalkan ke publik pada Oktober 2019. Jika tak ada aral melintang, Facebook akan menetapkan Libra sebagai cryptocurrency baru pada paruh pertama tahun ini. Mata uang digital itu akan membuatnya lebih murah dan mudah terutama bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank (unbanked).

Namun, sejak saat itu rencana membuat aset kripto baru telah menghadapi sejumlah kemunduran. Salah satunya, keputusan Visa dan Mastercard yang akhirnya mengundurkan diri sebagai mitra utama Facebook.

Libra merupakan uang digital yang menyerupai Bitcoin. Bedanya, Libra dikelola oleh sebuah lembaga nirlaba bernama Libra Association yang berkantor di Jenewa, Swiss.

Selain itu, Libra menggunakan aset penjamin berupa surat utang negara hingga deposito perbankan. Sementara Bitcoin menggunakan teknologi Blockchain sebagai aset penjaminnya. Masalah lainnya adalah uang Libra tidak diawasi oleh bank sentral dunia karena bukan mata uang resmi yang diterbitkan sebuah negara dan bank sentral.

Melihat dari jumlah pengguna aktif Facebook yang sudah mencapai 3 miliar, bila Libra bermasalah bisa berdampak sistemik pada sistem keuangan global. Jika bermasalah maka bank sentral tak bisa melakukan aksi penyelamatan karena tidak dijamin oleh negara dan bank sentral.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya